Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hari ini, Rabu (30/10), rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di Amerika Serikat (AS) masih digelar hari kedua. Rapat pejabat bank sentral AS untuk menentukan kebijakan moneter itulah bakal memberikan sentimen bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Selain itu, perdagangan hari ini juga akan dipengaruhi data penjualan konsumen di AS yang diperkirakan naik sebesar 5.4% dari tahun sebelumnya. "Jadi, indeks diperkirakan bergerak mixed di level 4.539-4.610," ujar Christandi Rheza Mihardja, analis Sinarmas Sekuritas.
Prediksi itu juga sudah meliputi sentimen dari dalam negeri, yaitu dirilisnya laporan-laporan keuangan perusahaan-perusahaan juga akan memberikan sentiment tambahan terhadap sektor-sektor tertentu. "TLKM, WIKA, ISAT, TINS adalah saham-saham yang diperkirakan bergerak menguat," tukas Christandi.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities memiliki prediksi serupa. Sentimen asing masih mendominasi IHSG, khususnya datang dari kinerja Wall Street diperkirakan bakal mencetak kinerja terbaiknya sampai akhir tahun ini.
Tampaknya, prediksi tersebut bakal menjadi kenyataan. Lihat saja, pada penutupan perdagangan Selasa (29/10), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berhasil mencetak rekor baru di level 15.680,35.
"Namun, ada fenomena menarik. DJIA yang ditutup menguat tajam sementara, EIDO:US ditutup turun tajam -1.43%, tampaknya IHSG kebingungan mencari arah dalam perdagangan hari ini di tengah absennya net buy investor asing yang justru menjadi amunisi penting agar IHSG menguat tajam ke depannya," Jelas Edwin.
Dia memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 4.540 - 4.615. Saham yang menjadi rekomendasi adalah PGAS, INTP, CPIN, SMRA. Sementara saham seperti SMGR, ASII, ADHI, BMRI, KLBF, INDF, ICBP, GGRM, WSKT, BBNI bisa dilakukan buy on weakness (BOW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News