kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis: Investor wait and see karena FOMC


Selasa, 29 Oktober 2013 / 13:12 WIB
Analis: Investor wait and see karena FOMC
ILUSTRASI. OJK mengatakan, belakangan marak terjadi modus begal rekening yang bisa menguras saldo rekening seseorang hanya dalam hitungan 5 menit. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (29/10) ditutup melemah 31,91 poin atau turun 0,7% di angka 4.558,63. IHSG pada perdagangan sesi kedua diprediksi masih akan berada di zona merah.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan laju IHSG akan terimbas pelemahan pasar saham asia karena pelaku pasar masih wait and see jelang rapat FOMC (Federal Open Market Committee) dua hari ke depan.

"Meski diyakini The Fed masih akan mempertahankan stimulusnya. Namun, pelaku pasar ingin lebih memastikannya dari rapat FOMC tersebut," ujar Reza kepada KONTAN, Selasa (29/10).

Faktor lainnya yang mempengaruhi yakni nilai tukar rupiah yang kembali tertekan sehingga menambah sentimen negatif pada IHSG.

Reza pun memprediksi IHSG akan berada di level support 4.535-4.550 dan level resistance 4.562-4.586. Adapun saham yang direkomendasikannya adalah PGAS, LPKR, ROTI, dan INTP.

Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan pergerakan IHSG di sesi kedua tidak akan jauh berbeda dengan sesi pertama yakni melemah dari posisi penutupan kemarin.

Dia memperkirakan rentang IHSG sesi kedua berada di level support 4.535 dan level resistance 4.600.

"Sentimennya itu investor wait and see hasil FOMC pada Rabu malam. Selain itu kenaikan saham yang terlalu tinggi karena kinerja kuartal III memicu aksi profit taking," jelas Dimas. Kemudian sentimen dari dalam negeri menunggu BPS yang akan merilis data inflasi dan neraca perdagangan pada akhir pekan ini.

Adapun saham yang menjadi pilihannya adalah  TOTL, BBKP, SCMA, META, TLKM dan PNLF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×