kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yuk menyimak sejumlah isu hangat hari ini!


Rabu, 26 Maret 2014 / 06:55 WIB
Yuk menyimak sejumlah isu hangat hari ini!
ILUSTRASI. Mengenal apa itu ayurveda dan sejarah pengobatan tradisional dari India berikut ini.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu hangat yang layak disimak pagi ini:

- BUMI resmi kembali ke pangkuan Grup Bakrie

Grup Bakrie kini boleh bernafas lega. Proses transaksi pemisahan investasi (separation transaction) dengan Asia Resource Minerals Plc (ARM) yang telah berjalan sekitar 13 bulan akhirnya selesai dengan happy ending bagi grup usaha kontroversial tersebut.

Berdasarkan pernyataan di situs resmi ARM, Selasa (25/3), Nick von Schirnding, Chief Executive Officer ARM menuturkan, dua transaksi yang merupakan bagian dari separation telah resmi efektif.

Dua transaksi itu adalah, pertama, pembelian kembali (buyback) 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh Grup Bakrie senilai US$ 501 juta dari ARM. Kedua, jual-beli 23,8% saham ARM milik Grup Bakrie kepada unit usaha Samin Tan, Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL).

Artinya, Samin Tan, kini, menjadi pemilik mayoritas ARM dengan kepemilikan 47,6% saham. Sebelum kehadiran RACL, Samin Tan telah lebih dulu menguasai 23,8% saham ARM melalui PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).

- Posisi rupiah

Kurs rupiah masih tertekan. Kemarin, di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,12% ke 11.394. Namun, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pasangan USD/IDR turun 0,24% ke 11.357.

Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury Bank CIMB Niaga bilang, rupiah tertekan di pasar spot akibat koreksi di pasar saham dan obligasi. Selain itu, pelaku pasar juga masih dibayangi hasil keputusan The Federal Reserve yang akan melanjutkan pemangkasan stimulus moneter Amerika Serikat.

Analis PT Harvest International Futures, Tonny Mariano memperkirakan, hari ini, rupiah masih akan bergerak di bergulir di kisaran terbatas 11.250-11.450. Sedangkan, Mika memprediksikan, rupiah akan bergerak di area 11.350-11.450, hari ini.

- Posisi IHSG

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II berakhir dengan penurunan 17,34 poin atau melemah 0,37% menjadi 4.703,09.

Tercatat ada 187 saham turun dan 103 saham naik, serta 68 saham diam tak bergerak. Ada 4,93 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 5,38 triliun.

Tercatat ada tujuh sektor yang turun. Sektor yang turun terdalam adalah perkebunan turun 2,89%, infrastruktur turun 1,58%, produk konsumen turun 0,70%, konstruksi turun 0,63%, basic industry turun 0,36%, pertambangan turun 0,31% dan industri lainnya turun 0,26%.

- Posisi Wall Street

 Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS naik untuk kali pertama dalam tiga hari tadi malam (25/3) di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 1.865,62. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6% menjadi 16.367,88.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: International Business Machines Corp, Cisco Systems Inc, dan Johnson & Johnson yang reli lebih dari 2,2%. Sementara itu, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc naik 1,5%. Kenaikan juga terlihat pada perusahaan alat-alat kesehatan di mana sektor ini mencatatkan kenaikan sebesar 0,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×