kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yuk melirik lima rangkuman penting hari ini!


Senin, 19 Mei 2014 / 06:01 WIB
Yuk melirik lima rangkuman penting hari ini!
ILUSTRASI. Hati-Hati, Ini Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai dan Cara Mencegahnya.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang layak disimak hari ini:

- Saham paling melaju di tahun Pemilu

Secara historis,  di tahun pemilihan umum (pemilu), bursa saham selalu bullish. Tahun ini pun, agaknya sejarah tersebut bakal terulang.
Akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggapai rekor tertinggi di tahun ini yakni di level 5031,57, atau naik 17,72% secara year to date.

Sejumlah sektor saham terbawa sentimen positif pemilu dan menjadi penggerak bursa di tahun ini. Antara lain, saham sektor perbankan, konsumer dan infrastruktur.

Beberapa saham sektor tersebut yang menjadi top mover IHSG di tahun ini, antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).  

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia bilang, kenaikan IHSG belakangan karena sentimen pemilihan umum presiden. Sebab, secara fundamental, kinerja para emiten masih di bawah harapan.

"Dari emiten yang terdaftar di bursa, hanya sekitar 30% yang kinerjanya sesuai harapan," ujar Satrio. Ia bilang, BBRI dan GGRM termasuk 30% emiten yang kinerja sesuai harapan.

- Bursa Asia berpotensi terkoreksi

Bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific menguat, pekan lalu. Jumat (16/5), indeks MSCI Asia Pasifik berakhir  di level 139,72 atau turun 0,57% dari hari sebelumnya. Namun, dihitung selama sepekan, indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,31%.

Sepanjang pekan lalu, indeks yang menguat diantaranya Hang Seng yang naik 4,01% selama sepekan ke 22.712,9, dan Shanghai naik 0,76% ke 2026,50. Sementara, indeks Nikkei terkoreksi 0,7% ke 14.096,59.

Pekan ini, Lanjar Nafi, analis Reliance Securities memproyeksikan, pergerakan bursa Asia akan dipengaruhi sejumlah data ekonomi beberapa negara. Seperti, data HSBC Manufacturing dari sejumlah negara serta data produk domsetik bruto (PDB) Jerman di kuartal I-2014.

Sementara bursa India dan Indonesia, masih dalam tren naik karena faktor pemilu. Analis Lautandhana Sekurindo, Khrisna D Setiawan memperkirakan, beberapa indeks bursa Asia, seperti indeks bursa China akan terkoreksi di pekan ini. Data-data ekonomi China yang melambat bakal menjadi sentimen negatif ke bursa saham.

Lanjar juga memperkirakan, sejumlah indeks bursa Asia akan terkoreksi. "Tapi, Nikkei akan rebound karena ekspor Jepang diprediksi tumbuh," kata dia.

- OJK permudah beli reksadana di bawah Rp 100 juta

Guna mempermudah transaksi reksadana, otoritas jasa keuangan (OJK) menerbitkan surat edaran tentang penerapan pelaksanaan pertemuan langsung (face to face) dalam penerimaan pemegang efek reksadana melalui pembukaan rekening secara elektronik, serta tata cara penjualan dan pembelian kembali reksadana secara elektronik. Surat edaran tersebut melegitimasi transaksi reksadana secara elektronik.

Dengan surat edaran bernomor 7/SEOJK.04/2014 tersebut, investor yang sudah tercatat menjadi nasabah perbankan tidak perlu lagi repot melakukan pertemuan langsung saat pembukaan rekening efek reksadana.  Sebagai gantinya, pembukaan rekening dapat dilakukan secara elektronik, baik melalui internet ataupun media elektronik lainnya.

Kendati demikian, aturan tersebut tetap mewajibkan manajer investasi untuk bertanggungjawab atas pertemuan langsung yang telah dilakukan oleh bank. Selain itu, manajer investasi juga harus memastikan kebenaran atas informasi, data atau dokumen yang dikirimkan oleh calon pemegang efek reksadana secara elektronik. Lalu, manajer investasi juga perlu memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemegang efek reksadana secara elektronik adalah benar sebelumnya telah melakukan pertemuan langsung dengan bank.

- Posisi IHSG

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka level baru pada tahun ini. Pada penutupan perdagangan akhir pekan (16/5), indeks bursa mengukir rekor baru pada tahun ini di level 5.031,11 atau naik sebesar 0,8%.

Sebanyak 150 saham menguat dan 97 tidak berubah harga. Sedangkan sisanya sebanyak 136 mengalami penurunan harga.

Saham-saham yang menjadi top gainers diantaraya, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) naik menjadi sebesar 11,26% menjadi Rp 168 per saham, PT Centris Multi Persada (CMPP) yang naik sebesar 10,64% menjadi Rp 520 per saham, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik 9,33% menjadi Rp 820 per saham dan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) yang naik sebesar 8,65% menjadi Rp 289 per saham.

- Nama cawapres Jokowi akan diputuskan malam ini

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan dalam waktu dekat calon presiden Joko Widodo akan mengumumkan pendampingnya sebagai calon wakil presiden di Gedung Joeang. Nama cawapres akan diputuskan pada malam ini.

"Bisa besok bisa nanti. Deklarasi capres dan pasangan cawapresnya bertempat di Gedung Joeang. Kira-kita pukul 10.00 WIB. Apakah besok atau 20 Mei, baru dibahas malam ini," ujar Tjahjo di Teuku Umar, Jakarta, Minggu (18/5).

Tjahjo mengaku kedatangannya ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, hanya berdiskusi soal deklarasi capres dan cawapres. Termasuk membahas tempat dan waktu yang tepat.

"Kami hanya dipanggil Ibu (Mega, red) mendiskusikan rencana deklarasi capres dan cawapres dari tempat dan waktu yang tepat. Terus setelah deklarasi langsung mendaftar ke KPU," terang Tjahjo yang terpilih kembali sebagai anggota DPR 2014-2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×