Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang layak dicermati pada hari ini:
- Anggaran subsidi BBM 2014 masih besar
Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tahun depan sebesar Rp 194,9 triliun. Angka ini menurun dibanding subsidi BBM pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 dan 2013.
Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah masih menganggarkan subsidi BBM yang cukup besar di tahun depan. Meski anggaran tersebut menurun dibanding angka subsidi BBM selama dua tahun terakhir.
"Memang angka subsidi BBM di tahun depan ini lebih tinggi dibanding tahun 2008 lalu. Tapi dibanding anggaran subsidi selama dua tahun terakhir justru menurun," kata Bambang saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/9).
Ia menambahkan, khusus alokasi subsidi BBM di tahun 2008 mencapai Rp 139 triliun. Sementara anggaran subsidi BBM di tahun 2012 dan 2013 ini masing-masing Rp 211,9 triliun dan Rp 199,9 triliun.
- Prediksi kenaikan BI rate
Ekonom BNI Ryan Kiryanto memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan kembali suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun. Hal ini untuk mendongkrak pelemahan rupiah yang selama ini terjadi.
"Dalam upaya menguatkan kembali rupiah, BI diperkirakan akan menaikkan kembali BI rate ke arah 7,5%," kata Ryan dalam diskusi di Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9).
Selama empat bulan terakhir, BI sudah menaikkan BI rate sebesar 150 bps. Namun ternyata dampaknya memang belum signifikan. Hingga sore ini, rupiah berdasarkan kurs Bloomberg, mengalami pelemahan ke posisi Rp 11.488 per dollar AS. Secara bulanan rupiah mengalami kenaikan 0,7% (mtd) dan secara kalender mengalami pelemahan 16,8% (ytd).
- Posisi rupiah
Rupiah belum mampu terlepas dari tekanan. Di pasar spot pada Rabu (25/9), pasangan USD/IDR menguat 0,13% menjadi 11.488. Sementara, kurs tengah dollar AS Bank Indonesia (BI) juga naik 0,33% ke 11.569. Ini level terlemah sejak 2009.
- Posisi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memerah. Rabu (25/9), IHSG melemah 1,2% menjadi 4.406,77. Kondisi ini seiring dengan pelemahan indeks MSCI Asia Pacific yang turun 0,1% ke 140,48.
- Posisi Wall Street
Kecemasan mengenai debat anggaran AS yang belum menemui titik temu kembali menekan Wall Street tadi malam (25/9). Alhasil, bursa AS ditutup di zona merah untuk hari kelima.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1.692,77. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 15.273,26. Transaksi tadi malam melibatkan 5,9 miliar saham, setara dengan volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News