kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,60   -12,89   -1.40%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yield yang dimenangkan rendah, minat investor di lelang SUN menurun


Selasa, 19 November 2019 / 21:29 WIB
Yield yang dimenangkan rendah, minat investor di lelang SUN menurun
ILUSTRASI. Lelang SUN 2011: Suasana perdagangan SUN di BNI Treasury, Jakarta Pusat, Jumat (14/1). Pemerintah akan mulai melelang SUN pada tanggal 18 Januari 2011 sebesar Rp 5 triliun. Tahun 2011 pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Pemerintah sebesar Rp


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor di lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (19/11) menurun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang sore ini menurun ke Rp 42 triliun.

Padahal, di lelang SUN dua pekan lalu jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 67 triliun. Sementara, total nominal yang dimenangkan cenderung stabil di Rp 23 triliun.

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, jumlah penawaran menurun karena yield yang dimenangkan pemerintah dalam lelang belakangan cenderung menurun.

Baca Juga: Oktober, posisi utang pemerintah capai Rp 4.756 triliun

"Yield yang diminta investor tinggi tetapi pemerintah susah memberikan yield yang diminta apalagi, harusnya target realisasi penerbitan surat utang sudah hampir tercapai," kata Desmon, Selasa (19/11).

Tercatat, seri FR0082 bertenor 10 tahun menerima penawaran yield tertinggi di 7,4% dan penawaran yield terendah di 7,05%. Sedangkan, pemerintah memenangkan yield rata-rata tertimbang di 7,08%.

Desmon memproyeksikan hingga Desember pemerintah masih akan melakukan lelang Surat Berharga Negara (SBN). Oleh karena itu, pemerintah masih membatasi tingkat yield yang akan dimenangkan.

Baca Juga: Pemerintah menggelar lelang SUN hari ini, seri benchmark akan diburu

"Yield yang dimenangkan terbatas karena target penerbitan sudah hampir tercapai tetapi perkembangan defisit melebar," kata Desmon.

Sekadar informasi, kementerian keuangan memperkirakan defisit APBN berpotensi melebar hingga 2% di akhir tahun. Tercatat defisit APBN per Oktober capai Rp 289,06 triliun atau 1,8% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut mendekati batas defisit pada APBN 2019 yang ditargetkan tak lebih dari 1,84%.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×