kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yield tinggi, pemerintah agresif menyerap lelang


Rabu, 08 Oktober 2014 / 10:39 WIB
Yield tinggi, pemerintah agresif menyerap lelang
ILUSTRASI. Petugas melayani konsumen di kantor Prodia Jakarta, Rabu (29/7/2020). TRIBUNNEWS/HO


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah cukup agresif menyerap dana pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk perdana di kuartal terakhir tahun ini. Meski investor meminta yield tinggi, pemerintah menyerap secara maksimal. 

Dalam lelang sukuk, Selasa (7/10), Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) menyerap dana senilai Rp 1,505 triliun, sedikit di atas target indikatif, yaitu Rp 1,5 triliun. Adapun total penawaran mencapai 3,45 triliun. 

Pada lelang tersebut, pemerintah menawarkan dua seri project based sukuk, yaitu PBS005 (tenor 29 tahun) dan PBS006 (tenor 6 tahun), serta satu seri SPN-S08042015 (tenor 6 bulan).

Di seri PBS, pemerintah hanya memenangkan seri PBS006 senilai Rp 265 miliar, dengan kisaran yield setara 8,406% hingga 9%. Sedangkan untuk seri SPN-S08042015, pemerintah memenangkan hingga Rp 1,24 triliun. Imbal hasil yang diminta antara 6,75%–7,75%.

Analis PT Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga menilai, nominal penyerapan pemerintah cukup tinggi, jika melihat tingginya yield yang diminta investor. "Investor menyesuaikan dengan tren yield tinggi di pasar sekunder," paparnya.

Desmon menduga, pemerintah cukup agresif, sebab  sedang mengejar target penerbitan surat utang sepanjang tahun ini. "Sehingga, meski yield cukup tinggi, pemerintah memanfaatkan kesempatan di tengah penawaran yang ramai," tuturnya. 

Pemerintah sepertinya tidak mengkhawatirkan tren yield tinggi di pasar sekunder. Mengingat, pergerakan yield saat ini dinilai hanya bersifat sementara, akibat proses politik di parlemen.

Prediksi Desmon, pada sisa lelang tahun ini, pemerintah akan terus memanfaatkan besarnya penawaran. "Asalkan yield yang diminta tidak jauh dari yield di pasar sekunder, pemerintah akan serap penawaran," ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×