Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) untuk seri FR0078 diprediksi hanya bersifat sementara. Bahkan, harapannya yield untuk obligasi tenor 10 tahun di Agustus nanti bisa berada di kisaran 7%.
Asal tahu saja, berdasarkan data Bloomberg di akhir Juli (31/7), imbal hasil yang ditawarkan SUN seri FR0078 sudah naik menjadi 7,33%. Sementara itu, yield US Treasury turun ke level 2,056% pada Selasa (30/7).
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, naiknya yield dikarenakan adanya penurunan harga. Umumnya, kondisi tersebut terjadi karena investor asing cenderung melakukan profit taking atau melepas kepemilikan SUN-nya.
Sementara itu, di Amerika sendiri, yield turun karena ekspektasi suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed bakal dipangkas.
"Ini membuat banyak investor yang melakukan pembelian t-bills (treasury bill atau surat jangka pendek). Kami percaya yield SUN akan kembali turun," kata Wawan kepada Kontan, Rabu (31/7).
Adapun kemungkinan untuk yield turun, menurut Wawan baru akan terjadi setelah The Fed secara resmi mengumumkan pemangkasan suku bunga acuannya di akhir Juli ini. Menurutnya, saat Fed Fund Rate (FFR) dipangkas, maka penurunan yield bisa lebih signifikan.
Baca Juga: Harga SUN berpotensi turun jelang pengumuman suku bunga The Fed
Sebagai informasi, sepanjang 2019, yield untuk SUN seri FR0078 sempat menyentuh level tertingginya pada 22 Mei 2019 yakni di level 8,06%. Adapun level terendah yang pernah dicapai yakni 7,08% pada 16 Juli 2019.
Wawan memperkirakan, jika The Fed benar memangkas FFR sebanyak 25 basis poin (bps) di akhir Juli 2019, maka ada kemungkinan yield SUN bisa berada di level 7%. Syaratnya, dengan memperhatikan juga pergerakan kurs rupiah dan neraca perdagangan.