Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Prospek
Di satu sisi, Ramdhan menilai fundamental dalam negeri masih kuat dan berpotensi bawa yield SUN kembali turun dan stabil di rentang 6,9% hingga 7%.
Baca Juga: Duh, peretas China diduga membobol data asosiasi industri AS terkait perang dagang
Senior Fixed Income Portfolio Manager SAM Herbie Mohede juga memproyeksikan yield SUN akhir tahun stabil di 7%. Yield SUN berpotensi turun bisa nilai tukar rupiah menguat.
Sementara, Eric memproyeksikan yield SUN acuan bisa turun ke level 6,9% di akhir tahun. Eric berharap defisit anggaran tidak akan sampai 2,3% dari produk domestik bruto (PDB). Dengan begitu, pemerintah akan menutup lelang.
"Terkait supply dan demand, jika suplai obligasi diberhentikan dan diasumsikan permintaan pasar tetap tinggi maka harga obligasi akan naik dan yiled turun," kata Eric.
Baca Juga: Perang dagang panas lagi, rupiah melemah
Reita juga melihat prospek yield di akhir tahun masih bisa turun ke level di bawah 7%. Sentimen pendorongnya, datang dari kemungkinan penurunan suku bunga yang masih terbuka karena nilai tukar rupiah stabil dan data neraca perdagangan membaik.
Selain itu, Reita menghitung real yield Indonesia cenderung lebih menarik dibanding negara-negara dengan rating sama. Alhasil, diproyeksikan dana asing masih akan deras masuk ke pasar obligasi domestik dan mendorong yield untuk turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News