kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Yield Paket Data Emiten Telekomunikasi Masih Tertekan, Cek Saham Pilihan Analis


Senin, 29 September 2025 / 20:13 WIB
Yield Paket Data Emiten Telekomunikasi Masih Tertekan, Cek Saham Pilihan Analis
ILUSTRASI. Infrastruktur telekomunikasi: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) turut mengambil peran dalam mendukung penguatan ekonomi digital nasional. Industri telekomunikasi menghadapi tekanan penurunan yield atau rata-rata pendapatan operator per GigaByte akibat gencarnya promosi paket data.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri telekomunikasi tengah menghadapi tekanan dari penurunan yield atau rata-rata pendapatan operator per GigaByte (GB) akibat gencarnya promosi paket data sepanjang September 2025.

Meski demikian, analis menilai strategi ini masih taktis untuk menjaga basis pelanggan, sementara prospek jangka panjang sektor ini tetap positif.

Mirae Asset Sekuritas mencatat yield industri telekomunikasi pada September 2025 naik 1,7% secara bulanan (month on month/MoM), berbalik dari minus 0,4% pada Agustus 2025.

Baca Juga: Danantara Pertimbangkan Jadi Penyedia Likuiditas di BEI, Cek Saham Rekomendasi Analis

Pemulihan terutama didorong oleh Telkomsel yang mengurangi kuota pada paket internet OMG!, sehingga meningkatkan yield 11,8% MoM.

“Sebaliknya, pesaing lain mempertahankan harga tanpa perubahan. Ini mencerminkan sikap hati-hati di tengah tekanan ekonomi dan lemahnya daya beli,” tulis Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Daniel Widjaja, dalam riset yang dirilis 25 September 2025.

Daniel menambahkan, persaingan kini terfokus pada paket internet berkecepatan tinggi dengan harga sangat rendah untuk menjangkau kota tier-2 dan tier-3. Namun, strategi ini membuat yield industri turun hingga 7,6% MoM pada September 2025.

Dari sisi emiten, analis BRI Danareksa Sekuritas, Kafi Ananta dan Erindra Krisnawan, menilai operator telekomunikasi terus melakukan rasionalisasi portofolio dengan menyederhanakan produk dan fokus pada perpanjangan paket.

 

“Meski volatilitas yield jangka pendek dari promosi taktis tetap menjadi risiko jika berlangsung lama,” jelas Kafi dan Erindra.

Keduanya menghitung, valuasi sektor telekomunikasi saat ini diperdagangkan di level EV/EBITDA 2025 sebesar 4,8 kali, atau minus 0,5 standar deviasi dari rata-rata lima tahun terakhir.

Baca Juga: IHSG dalam Tren Bearish, Cek Saham Rekomendasi Analis, Kamis (26/6)

TLKM tetap dipertahankan sebagai pilihan utama karena memiliki daya tarik kuat pada strategi penyederhanaan produk.

“Penurunan valuasi ISAT baru-baru ini, yaitu 4,1 kali EV/EBITDA atau minus 1,3 standar deviasi lima tahun terakhir mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang lebih konservatif,” papar Kafi dan Erindra.

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas tetap merekomendasikan rating overweight pada sektor telekomunikasi. Hal ini ditopang oleh pemulihan yield data seluler dan tren kenaikan ARPU secara industri.

Baca Juga: Kinerja Emiten Konsumer Bakal Terkerek Momentum Idul Adha, Cek Saham Pilihan Analis

Pilihan utama Mirae kini bergeser ke EXCL dengan target harga Rp 3.300 per saham, didukung sinergi biaya yang dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan mendorong pertumbuhan EBITDA lebih kuat. 

Selanjutnya: Simak Strategi Menjaring Valas dan Investasi Agar Masuk ke Dalam Negeri

Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×