Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Volatilitas obligasi pemerintah bertenor panjang menjelang akhir 2012, akan berdampak pada peningkatan yield pada kuartal pertama tahun 2013.
Analis obligasi Danareksa Sekuritas, Yudistira Slamet menerangkan setelah volatilitas mereda, kemungkinan yield obligasi pemerintah berpeluang besar menurun hingga akhir tahun 2013.
"Peningkatan volatilitas ini cenderung pada obligasi tenor panjang," jelas Yudistira pada acara Indonesian Investment Outlook 2013 Danareksa, Kamis (10/1).
Yudistira, berkeyakinan yield curve flatter akan bergeser ke bawah tergiring inflasi yang terkendali dan tingkat suku bunga. Riset Danareksa memprediksi, sepanjang 2013, tingkat inflasi akan terjaga di 4,2% dan BI Rate tetap di 5,75% sampai akhhir tahun. Dengan ekspektasi return untuk obligasi pemerintah sebesar 8,84%
Dia juga memprediksi, penerbitan obligasi korporasi secara jumlah, sektor dan variasi peringkatnya, akan terus meningkat. "Minat asing atas obligasi korporasi bakal meningkat signifikan, sehhingga mendorong meningkatnya transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder," ulas Yudistira.
Dia memprediksi total outstanding obligasi korporasi naik sebesar 24,27% dibanding tahun 2012 lalu.
Untuk strategi portfolio ke depan, Yudistira menyarankan investor untuk mendiversifikasi sektor dan peringkat untuk obligasi korporasi. "Karena terdapat potensi capital gain dari transaksi sekunder," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News