Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan kurs USD/JPY diprediksi masih akan melanjutkan penurunan pada pekan depan. Hal ini dikarenakan, masih tingginya daya tarik mata uang Yen (JPY) sebagai safe haven, dibandingkan rekanannya yakni dollar AS (USD).
Berdasarkan data Bloomberg, terpantau pelemahan pasangan USD/JPY mencapai 0,70% ke level 106,59 pada Jumat (2/8). Jika dilihat lebih jauh, sepanjang 2019 pasangan ini sudah terdepresiasi sebanyak 2,83%.
Baca Juga: Market sepekan: Bursa global alami minggu terburuk di sepanjang 2019
Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, sepanjang pekan lalu belum ada sentimen fundamental yang mampu membuat JPY menguat signifikan. Hanya saja, jika dilihat secara teknikal, pergerakan JPY terus menunjukkan penguatan sehingga yang mata uang pasangannya menjadi tertekan.
"Kalau dilihat dari harga teknikal Yen menguat terhadap dollar AS, apalagi dia juga merupakan safe haven sehingga orang lebih banyak berburu Yen," jelas Suluh kepada Kontan, Minggu (4/8).
Pergerakan yen juga seiring dengan meningkatnya kenaikan harga emas di pasar global. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa pasar cenderung memburu aset-aset safe haven.
Baca Juga: Ancaman tarif Trump membuat dolar keok, investor memburu aset safe haven
Sebaliknya, meskipun dollar AS (USD) juga merupakan salah satu aset safe haven, namun keputusan Bank Sentral AS atau The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pekan lalu, memberikan sentimen negatif bagi kurs Negeri Paman Sam.