Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks saham Nikkei Jepang melemah pada perdagangan Senin (21/4), seiring penguatan yen yang menekan saham-saham eksportir.
Para investor juga mencermati arah kebijakan mata uang jelang pertemuan antara menteri keuangan Jepang dan Amerika Serikat pekan ini.
Hingga pukul 02.11 GMT, indeks Nikkei turun 1% ke level 34.385,26. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas melemah 1,02% menjadi 2.533,15.
Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat Senin (21/4) Pagi di Hari Kartini, Saat Bursa Regional Bervariasi
"Investor sempat melakukan aksi beli saat Nikkei makin tertekan di tengah sesi, namun aksi beli ini tidak bertahan lama. Ini bukan seperti yang terjadi awal bulan ini, di mana setiap penurunan justru memicu aksi jual lebih dalam," kata Shuutarou Yasuda, analis pasar di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory.
"Pasar belum siap masuk ke mode risk-on."
Yen menguat ke posisi tertinggi dalam tujuh bulan terhadap dolar AS, dipicu oleh melemahnya kepercayaan terhadap aset-aset AS akibat kritik Presiden Donald Trump terhadap The Fed.
Penguatan yen cenderung membebani saham eksportir karena akan mengurangi nilai laba yang dikonversi ke dalam yen saat dibawa kembali ke Jepang.
Baca Juga: China Siap Ambil Langkah Balasan jika Negara Lain Ikuti Tekanan Dagang AS
Saham produsen otomotif tertekan. Toyota Motor turun 2,24%, Honda Motor melemah 0,72%, dan Suzuki Motor anjlok 4%.
Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pekan ini.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Minggu menyatakan bahwa Jepang akan menekankan prinsip "keadilan" dalam setiap pembicaraan dengan AS soal nilai tukar.
Presiden Trump sebelumnya menyatakan bahwa ia ingin memasukkan tuduhan bahwa Jepang sengaja melemahkan yen untuk memberi keuntungan tidak adil bagi eksportirnya dalam agenda negosiasi tersebut.
Di sisi lain, saham-saham berbasis permintaan domestik menguat. Sektor perkeretaapian naik 0,31% dan menjadi sektor dengan performa terbaik di antara 33 subsektor di Bursa Saham Tokyo. Sektor ritel juga naik tipis 0,06%.
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Bervariasi Senin (21/4) Pagi, Menanti Keputusan Suku Bunga China
Sebanyak 29 dari 33 subsektor mencatat penurunan.
Nitori Holdings, perusahaan ritel furnitur rumah tangga yang banyak bergantung pada impor bahan baku, justru melonjak 3% dan menjadi saham dengan kontribusi terbesar dalam menopang indeks Nikkei.
Selanjutnya: Head to Head Barcelona vs Real Madrid di Copa del Rey: Trofi Barca Jauh Lebih Banyak
Menarik Dibaca: Daftar Promo Spesial Hari Kartini 2025, dari Bakmi GM sampai Genki Sushi Paket Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News