kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Indeks Nikkei Jepang Naik Selasa (21/1) Pagi, Trump Tak Segera Berlakukan Tarif Baru


Selasa, 21 Januari 2025 / 08:20 WIB
Indeks Nikkei Jepang Naik Selasa (21/1) Pagi, Trump Tak Segera Berlakukan Tarif Baru
ILUSTRASI. ndeks saham Nikkei Jepang naik pada Selasa (21/1), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk tidak segera memberlakukan tarif REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang naik pada Selasa (21/1), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk tidak segera memberlakukan tarif baru, meredakan kekhawatiran terkait prospek eksportir Jepang.

Baca Juga: Bursa Australia Naik Selasa (21/1), Ditopang Sektor Pertambangan dan Perbankan

Pada pukul 0002 GMT, indeks Nikkei naik 0,8% menjadi 39.198,72. Sementara indeks yang lebih luas Topix meningkat 0,61% menjadi 2.727,63.

Saham teknologi menjadi pendorong utama, dengan pembuat peralatan chip Tokyo Electron melonjak 1,84%. Pemilik merek Uniqlo, Fast Retailing, juga naik 0,82%.

Dalam pidato pelantikannya, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di bidang imigrasi dan energi serta mengisyaratkan kebijakan luar negeri yang lebih ekspansionis, termasuk janji untuk mengambil kembali kendali atas Terusan Panama.

Namun, hanya ada sedikit pembahasan tentang tarif dan sejauh ini belum ada rincian mengenai kapan atau bagaimana tarif tersebut akan diterapkan.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Naik Selasa (21/1), Saat Trump Janjikan Era Keemasan AS

Seiichi Suzuki, analis pasar ekuitas utama di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory mengatakan bahwa kenaikan Nikkei kemungkinan akan terbatas karena pasar menunggu keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) yang dijadwalkan pada Jumat.

BOJ diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada hari itu, yang dapat mendorong biaya pinjaman jangka pendek ke level yang belum terlihat sejak krisis keuangan global 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×