Reporter: Nuria Bonita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) akhirnya bakal menambah jumlah sahamnya di publik. Kepastian tersebut menyusul langkah Telekom Malaysia International Sdn Bhd (TM), sebagai pemegang saham pengendali Excelcomindo, yang menyatakan akan menjual sebagian saham miliknya. Asal tahu saja, saat ini TM menggenggam 83,8% saham Excelcomindo. Selain itu, ada pula Emirates Telecomunications Corporatin (Etisalat) yang memiliki 15,97%. Sedangkan saham yang beredar di publik saat ini hanyalah 0,23%.
Menurut Chief Executive Officer TM Yusof Annuar Yaacob, pada kuartal IV nanti, pihaknya akan melakukan penjualan saham Excelcomindo ke publik. Rencananya, TM akan menempuh jalan penawaran secara terbatas atau biasa dikenal dengan private placement. Senior Vice President Corporate Finance and Treasury Excelcomindo Pratama Johnson Chan bilang, dengan private placement, maka proses pelepasan saham XL bisa lebih fleksibel dan lebih cepat dibandingkan secondary public offering.
"Nah, oleh sebab itu, penjualannya pun akan lebih banyak di luar negeri," ungkapnya, hari ini. Untuk itu, nantinya, TM dengan bantuan XL akan menggelar roadshow ke sejumlah negara. Sebut saja Amerika Serikat, Eropa, negara-negara Timur Tengah, Singapura, dan Hongkong.
Selanjutnya, sejumlah investor terbatas yang membeli saham emiten berkode saham EXCL itu, akan menjual lagi sahamnya ke publik. Namun, ia belum bisa memastikan pihak mana saja yang akan menjadi pembeli saham. "Investor lokal jadi tetap akan mendapatkan, tapi tak langsung," tuturnya.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu pihak XL pernah mengungkapkan, bahwa jumlah saham yang akan dilepas TM berkisar 10% lebih. Johnson tak menampik adanya kemungkinan itu. Namun, hingga saat ini TM masih belum mau memberikan kepastian karena masih melakukan pengkajian. Yang jelas, kata Johnson, jumlah saham yang akan dilepas itu akan cukup besar sehingga bisa diperdagangkan secara aktif di pasar saham. "Kalau perusahaan seperti XL melepas lebih dari 10% saham, itu kan sudah cukup besar," ungkapnya.
Sementara Yusof mengungkapkan, dengan asumsi jumlah saham yang akan dilepas sekitar 10%, maka TM International bakal meraup dana sekitar US$ 300 juta dari penjualan saham XL. "Tapi kami masih belum memutuskan hal itu. Tapi kemungkinan itu bisa saja terjadi," jelasnya.
Tambahan 10% Masih Tak Cukup Likuid
Analis Danareksa Sekuritas Chandra Pasaribu menilai, langkah TM menggelar private placement dengan kisaran angka sekitar 10% tak akan memberikan pengaruh banyak untuk menambah likuiditas perdagangan XL di pasar. Ia memprediksi, setidaknya, jumlah saham yang dilepas agar bisa likuid di pasar harus berkisar 20-30%. "Kalau seperti itu, likuidnya terbatas. Jadi tidak akan optimal," ungkap Chandra.
Saat ini, TM menggandeng JP Morgan, Merril Lynch dan Mandiri Sekuritas untuk melakukan penghitungan kepastian jumlah saham yang akan dilepas. Presiden Direktur Excelcom Pratama Hasnul Suhaimi menargetkan, kajian jumlah saham yang akan dilepas sudah bisa selesai menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) XL pada 3 September mendatang.
Selain itu, dalam suratnya yang ditujukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), manajemen XL juga mengungkapkan bantuan lain yang akan diberikan kepada TM International. Beberapa diantaranya yakni membantu proses uji tuntas (due diligence), menyiapkan offering circular, hingga memberikan pernyataan dan jaminan serta kesanggupan.
Catatan saja, kemarin harga saham EXCL adalah Rp 2.400 per saham. Dengan harga itu, kapitalisasi pasar EXCL mencapai Rp 17,016 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News