Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKATA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akhirnya buka suara terkait rencana akuisisi sebagian saham PT Link Net Tbk (LINK) yang akan dilepas PT First Media Tbk (KBLV).
“XL tertarik untuk menjajaki kemungkinan akuisisi Link Net,” kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini di Jakarta, Selasa (30/6).
Dian menjelaskan, langkah XL untuk ikut dalam membidik saham Link Net sebagai bagian dari diversifikasi bisnis perseroan ke arah Fixed Connectivity. “Saat ini kami juga terbuka dengan beberapa opsi lain, termasuk bangun sendiri bersama operator lain. Kami akan mengambil opsi yang memiliki keekonomian paling baik,” katanya.
Menurut Dian, XL tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan mitra lokal dan asing, termasuk juga dengan Indosat yang ikut dalam perburuan sebagian saham Link Net. “Kebetulan saat ini kami dengan Indosat sudah bekerjasama dalam bidang infrastruktur dan transmisi,’ katanya.
Terkait dengan banderol dari Link Net yang menembus angka US$ 500 juta, Dian menilai, valuasi itu tidak realistis karena mencapai 12x nilai Earning Before Interest tax Depreciation Amortization (EBITDA) dari emiten dengan kode LINK itu.
Keluarnya suara dari XL untuk memanaskan persaingan merebut sebagian saham Link Net menjadikan ada tiga pemain yang akan ikut tender nantinya. Dua lainnya adalah PT Indosat Tbk (ISAT) dan MNC Grup.
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengaku juga tertarik dengan Link Net karena memiliki keunggulan dari sisi basis pelanggan yang sudah matang untuk Diber To The Home (FTTH).
“Kalau bicara sinergi dengan XL (memburu saham Link Net), itu ide yang lucu juga dan menarik untuk dibahas,” kata Alex, belum lama ini.
Sementara, Menkominfo Rudiantara mendukung langkah kedua operator jika bersinergi mengembangkan bisnis FTTH. “Keduanya kuat di mobile broadband, Indonesia memang lemah di FTTH. Kalau ada pemain seperti Indosat dan XL masuk, tentu akan mempercepat penetrasi FTTH,” katanya.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menyatakan, langkah bersinergi antara XL dan Indosat lebih realistis ketimbang kedua operator memaksakan diri maju sendiri.
“Kalau dilihat kondisi keuangan dari kedua operator itu, lebih baik mereka bersinergi saja. Bisa dari sisi jaringan atau membuat perusahaan patungan untuk menggarap layanan telepon, internet, dan TV (Triple play). Ini akan lebih efektif dari sisi keuangan dan bisa kompetitif menghadapi Telkom yang menguasai pasar Triple Play,” paparnya.
First Media akan melakukan divestasi 33,82% saham Link Net. Nilai dari saham yang dilepas kabarnya mencapai US$ 500 juta. First Media sendiri telah melepas 7,45% sahamnya atau 226,68 juta saham dalam Link Net di harga Rp 6.000 per saham pada Oktober 2014. (Sanusi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News