kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Kuasai Link Net, MNC bersaing dengan ISAT dan EXCL


Senin, 15 Juni 2015 / 21:19 WIB
Kuasai Link Net, MNC bersaing dengan ISAT dan EXCL


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lippo Grup masih berusaha mencari calon pembeli yang akan menyerap saham anak usahanya, PT Link Net Tbk (LINK). Sebelumnya, MNC Grup dikabarkan menjadi calon terkuat pembeli saham Link Net. Namun ternyata kini MNC Grup harus bersaing ketat dengan dua kompetitor lainnya.

Seorang sumber yang mengetahui transaksi ini, seperti dikutip Bloomberg, Senin (15/6) mengatakan, PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga turut menawar saham Link Net yang bakal dilepas oleh Lippo Grup dan CVC Capital Partners Ltd.

Dua perusahaan telekomunikasi itu juga ingin membidik tambahan cuan dari bisnis fiber optic milik Link Net. Lippo, yang didukung oleh miliarder keluarga Riady dan CVC memiliki 67,3% saham di Link Net. Nilainya berkisar US$ 822 juta berdasarkan harga saham saat ini. Sayangnya, baik pihak ISAT maupun EXCL masih enggan menanggapi kabar tersebut.

Namun, MNC mengaku tengah masih berupaya negosiasi harga dengan Link Net. MNC kini memang tengah mendorong bisnis broadband melalui MNC Play Media. Dengan mengakuisisi Link Net, bisnis broadband MNC bisa lebih besar.

Sumber KONTAN mengatakan, MNC masih belum menemukan titik temu terkait negosiasi harga tersebut. Pasalnya, harga penjualan yang dipasang Lippo Grup terlampau tinggi, sekitar US$ 1 miliar. Untuk memuluskan aksi korporasi itu, Lippo Grup sudah menunjuk Credit Suisse dan Citi Grup sebagai advisor.

Kinerja Link Net sudah bertumbuh beberapa kali lipat. Tahun ini, Link Net menargetkan pendapatan bisa naik mencapai Rp 2,73 triliun. Nilai ini tumbuh 28% dari raihan 2014 yang mencapai Rp 2,13 triliun. Sementara, laba bersih tahun ini diharapkan bisa tetap tumbuh 25%-28% dari tahun lalu.

Lippo Grup berniat mendivestasi Link Net lantaran ingin berfokus pada bisnis utamanya di bidang properti. Setelah tumbuh lebih dari empat kali lipat, Lippo merasa sudah saatnya melepas anak usahanya tersebut. Saham LINK stagnan di level Rp 5.350 per saham pada perdagangan Senin (15/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×