Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KARAWANG. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi Rp 3,2 triliun. Jumlah ini turun 20% dari target semula yakni Rp 4 triliun.
Wilfred Singkali, Direktur WTON mengatakan revisi tersebut dilakukan lantaran kapasitas terpasang dari total pabrik perseroan tahun ini tidak belum mampu memenuhi permintaan lebih banyak. "Sampai akhir tahun kapasitas terpasang kita baru 70% dari total kapasitas produksi pabrik," katanya di Karawang, Selasa (15/9).
Dia menjelaskan, saat ini WTON telah memiliki 10 pabrik dengan kapasitas produksi 2,35 juta ton per tahun. Namun, hingga akhir tahun ini kapasitas terpasang dari pabrik tersebut baru 70% sehingga tak mampu memenuhi permintaan yang lebih tinggi.
Sebetulnya Wilfret optimis kuartal IV proyek infrastruktur akan banyak dan bisa menyumbang perolehan kontrak terhadap sektor konstruksi. Namun, belum optimalnya kapasitas terpasang dari pabrik yang dimiliki membuat perseroan tak bisa leluasa menangkap peluang tersebut.
Dengan penurunan target kontrak baru tersebut maka target pendapatan dan laba bersih WTON juga akan mengalami perubahan. Hanya saja, Wilfred belum bisa menyampaikan target baru karena masih dalam kajian.
Selama delapan bulan pertama tahun 2015, WTON baru berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,8 triliun atau 45% dari target awal yakni Rp 4 triliun. Namun jika dibanding target baru, realisasi tersebut telah mencapai 56,2%.
Sebagian besar kontrak tersebut didapat dari proyek swasta yakni dengan sumbangsih 80%. Sedangkan 20% Sisanya dari proyek BUMN.
Kontrak-kontrak baru yang telah diperoleh WTON di antaranya proyek Oleochemical Pant Lubuk gaung Riau, proyek jalan non tol paket Seskoal-Ciledug0-Blok M Jakarta, apartemen Taman Sari Prospero Sidoarjo, jembatan hotel Kamp Jayapura, dan ruko CBD Jakarta.
Lalu ada proyek aksesbilitas Ducting Utility Bandara Soekarno Hatta cengkarenag, pembangunan Gedung Taman Sari Office Cawang Jakarta, OPPM Air Sugihan Kabupaten OKI Sulsel, apartemen Gnawangsa Kreasindo Surabaya dan Bandara Supadio Pontianak.
Dan yang terakhir diperoleh adalah proyek apartemen Puncak MERR di Surabaya, Restorasi Sungai Lela Pulau Ambon, Jalur Kereta api Bangil- Kertosono di Surabaya dan Apartemen Gold Coast di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News