Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten pracetak, PT Wika Beton Tbk (WTON) optimis bisa mencapai kontrak baru Rp 4,3 triliun tahun ini. Pasalnya, peluang proyek-proyek yang bisa digarap perseroan masih sangat besar.
Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, WTON telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,3 triliun atau 30,2% dari total target.
Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan perolehan kontrak baru tersebut tumbuh signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Periode yang sama tahun lalu kontrak baru kita masih kecil. Ini naik karena banyak sudah banyak proyek infrastrujtur yang diluncurkan di awal tahun ini," katanya pada KONTAN, Selasa (24/5).
Menurutnya sebagian besar kontrak baru yang diperoleh hingga akhir April berasal dari proyek BUMN, kontrak dari induk perseroan 13% dan proyek pemerintah 9%. Sedangkan kontrak dari swasta masih sangat minim.
Saat ini, WTON tengah membidik proyek perkeretaapian, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap fase II, proyek jembatan, proyek gedung, dan lain-lain.
Selain terus gencar mencari kontrak baru, WTON juga melakukan inovasi-inovasi baru seperti membentuk lini bisnis baru yang menerapkan metode pemancangan terbaru, memproduksi produk precast untuk bangunan gedung dan memproduksi produk ginder berteknologi tinggi.
Puji menjelaskan, dengan menggunakan produk pracetak pada pembangunan gedung akan mempercepat pembangunan tersebut selesai. Sementara produk ginder berteknologi tinggi terbaru akan digunakan untuk proyek jembatan flyover Semanggi yang sedang digarap PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) saat ini. "Kita akan produksi ginder jembatan sepanjang 80 meter dengan design belok miring untuk proyek Semanggi," katanya.
Untuk melayani permintaan kontrak baru, WTON juga berencana meningkatkan kapasitas produksi. Puji bilang, perseroan akan membangun satu pabrik baru di Jawa Barat untuk mendukung proyek MRT. Hanya saja, dia belum bisa menyampaikan lebih rinci terkait rencana tersebut.
Adapun dana yang disiapkan untuk ekspansi tahun ini termasuk untuk pembangunan pabrik baru tersebut Rp 425 miliar yang dianggarkan dari kas internal dan dana IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News