Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WSKT) memiliki komitmen untuk menjaga kesehatan keuangannya. Meski kreditur WSKT membatasi rasio utang maksimal 3 kali-4 kali sebagai syarat penarikan utang, namun manajemen menjaga level rasionya itu jauh dari batas nyaman yang diizinkan.
"Rasionya kami jaga maksimal 1 kali," ujar Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT kepada KONTAN belum lama ini.
Saat ini, WSKT memiliki total utang bank Rp 874,81 miliar. Dengan posisi ekuitas WSKT yang sebesar Rp 2,38 triliun, maka level rasio utang atau debt equity ratio (DER) WSKT sebesar 0,37 kali.
Nah, kebituhan belanja modal WSKT tahun ini sekitar Rp 869 miliar. Sementara, jika kas internal dan sisa hasil obligasi WSKT digabungkan, maka jumlah kas di tangan untuk mendanai belanja modal WSKT baru sekitar Rp 608,3 miliar.
Jadi, setidaknya WSKT masih harus mencari pinjaman sekitar Rp 260,7 miliar untuk memenuhi kebutuhan belanja modalnya tersebut. "Dan rasio maksimal 1 kali itu sudah mempertimbangkan jika kami tarik pinjaman Rp 260,7 miliar," pungkas Tunggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News