Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sejak penyebaran virus corona semakin meluas. Ini berdampak pada trafik layanan emiten telekomunikasi.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan saat ini memang menjadi peluang yang menarik bagi emiten telekomunikasi untuk mendorong penggunaan trafik data. Diproyeksikan, dampak bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah berpotensi terus berlanjut meski imbauan tersebut tidak lagi berlangsung.
Apalagi, sejak sebelum virus corona menyebar, arah emiten telekomunikasi memang akan memperkuat bisnis data. "Tapi nanti, kalau sudah normal pun, mereka tetap akan menikmati trafik yang tinggi. Secara fundamental menarik sekali," jelas Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).
Baca Juga: Trafik data meningkat, begini prospek emiten telekomunikasi
Meskipun saham-saham emiten telekomunikasi memiliki prospek, Wawan masih menyarankan investor untuk mencermati pasar. Sebab pasar saham keadaan masih belum kondusif.
Jika investor benar-benar tertarik berinvestasi saham di sektor telekomunikasi, Wawan menyarankan untuk jangka sangat panjang kurang lebih 10 tahun. Saham yang dijagokan masih PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) karena fundamentalnya yang kuat.
Sementara untuk PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT), Wawan melihat kinerjanya akan berat karena memiliki utang dalam bentuk dolar AS. Apalagi untuk saat ini dolar AS tengah melambung.
Baca Juga: IHSG melorot 4,90% ke 3.989 pada akhir perdagangan Senin (23/3)
Tidak jauh berbeda, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas melihat imbauan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah memang bisa menjadi sentimen positif karena bisa mendorong peningkatan penggunaan layanan internet, akan tetapi jangka pendek saja. "Belum terasa dampaknya ke harga karena memang panic selling dampaknya ke mayoritas sektor," ungkap Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).
Asal tahu saja, berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, sejak himbauan itu berlangsung EXCL mengalami kenaikan trafik layanan sekitar 15%. Tidak jauh berbeda, FREN tidak menampik adanya peningkatan akses layanan data sekitar 10% hingga 15%. Untuk TLKM, trafik komunikasi payload layanan berbasis data dan digital naik hingga 5% dibandingkan sebelumnya.
Akan tetapi meskipun dinilai diuntungkan dengan kondisi saat ini, Sukarno masih menyarankan wait and see untuk saham-saham TLKM, EXCL, dan ISAT. Sebab, sentimen positif ini dinilai belum mampu menahan tekanan jual dari pasar. "Rekomendasi sekarang karena kondisi pasar masih terus ada tekanan, jadi wait and see terlebih dahulu," kata dia.
Baca Juga: Ada kebijakan bekerja dan belajar di rumah, trafik XL Axiata (EXCL) lompat 10%
Langkah wait and see juga disarankan oleh Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani karena secara teknikal sentimen positif belum direspon oleh pasar.
"Terlihat dari pergerakan saham emiten telekomunikasi masih bergerak pada tren turun, bahkan di bawah MA 5," kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3). Ia melanjutkan, rekomendasi secara teknikal masih wait and see.
Baca Juga: Kebijakan working from home membuat permintaan laptop melonjak
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan, Senin (23/3) saham TLKM berada pada harga Rp 2.680 terkoreksi 6,94% dibanding hari kemarin. Sementara secara year to date (ytd) TLKM terkoreksi hingga 32,49%. Koreksi ini jauh lebih tipis dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya, seperti ISAT yang menurun hingga 56,01%, EXCL menurun 52,86%. Bahkan, FREN menurun 63,77% dan menyentuh level gocap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News