Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di bawah level 4.000 pada awal pekan ini. IHSG melemah 205,43 poin atau 4,90% ke 3.989,52 pada Senin (23/3).
Perdagangan bursa sempat terkena trading halt pada pukul 14.52 WIB tadi karena turun 5%. IHSG sempat melanjutkan pelemahan lebih dari 5% setelah trading halt dibuka, tapi akhirnya mengurangi pelemahan saat tutup pasar.
Baca Juga: IHSG kena trading halt di 3.985 pada Senin (23/3) pukul 14.52 JATS
Seluruh indeks sektoral melemah, dengan penurunan terbesar pada sektor industri dasar. Sektor ini turun 5,87%. Sektor manufaktur menyusul dengan pelemahan 5,77% Sektor barang konsumen melemah 5,75%. Sedangkan sektor infrastruktur turun 5,64%.
Sektor aneka industri pun merosot 5,63%. Sektor keuangan tergerus 5,25%. Sedangkan sektor perdagangan dan jasa turun 3,43%. Sektor perkebunan melemah 3,33%. Sektor konstruksi dan properti turun 2,75%. Sektor tambang mencatat pelemahan paling kecil, yakni 1,72%.
Baca Juga: Sesi I IHSG turun 3,83%, investor asing borong saham BMRI senilai Rp 78,4 miliar
Total volume transaksi bursa mencapai 6,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,49 triliun. Pelemahan terjadi pada 332 saham. Hanya ada 68 saham yang berhasil menguat dan 112 saham bergerak mendatar di awal pekan ini.
Di tengah penurunan mayoritas saham, ada dua saham LQ45 yang menguat, yakni:
Dari 45 saham LQ45, sebanyak 41 saham turun lebih dari 6%. Artinya, puluhan saham penghuni LQ45 terkena auto rejection bawah pada perdagangan awal pekan ini. Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) -7%
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -6,97%
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -6,97%
Baca Juga: CORE: Rupiah Rp 17.000 per dolar AS mungkin, tapi Rp 20.000 per dolar AS terlalu jauh
Investor asing mencatat net sell Rp 111 miliar di pasar reguler dan net buy atau beli bersih Rp 36,65 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 70,6 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 25,3 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 20,4 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) Rp 96,4 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 67,6 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 28,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News