kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

WOMF mencari pendanaan Rp 5 triliun tahun ini


Selasa, 10 Maret 2015 / 17:25 WIB
 WOMF mencari pendanaan Rp 5 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Harga Mobil Honda Mobilio Bekas di Tahun 2023, Cek Varian Pertama,/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/09/2023.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa


JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan mencari pendanaan hingga Rp 5 triliun pada tahun ini. Hal ini terungkap dari agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar April 2015 mendatang.

Sekretaris Perusahaan WOMF Tuty Clara Assaf membeberkan, salah satu agenda RUPSLB perseroan adalah meminta persetujuan agar perseroan bisa mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh piutang. Hal itu dilakukan dalam rangka menjaring pendanaan. 

Sumber pendanaan itu tidak terbatas pada pinjaman dari lembaga keuangan bank dan non bank, baik domestik maupun asing. Opsi lainnya adalah private placement, penerbitan surat utang, baik dalam bentuk medium term notes (MTN) atau penawaran berkelanjutan II WOM Finance tahun 2015. "Sampai dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 5 triliun," ujar Tuty Clara Assaf dalam pengumuman resmi, Selasa (10/3).

Mengutip laporan keuangan per akhir Desember 2014, total nilai piutang pembiayaan konsumen bersih WOMF tercatat sebesar Rp 4,28 triiliun. Lalu, piutang lain-lain kepada pihak ke tiga senilai Rp 71,75 miliar.

Sebagai tambahan informasi, laba bersih WOMF di pengujung 2014 anjlok 45,24% menjadi Rp 36,33 miliar dari Rp 66,35 miliar. Hal ini akibat pendapatan perseroan yang relatif stagnan, yaitu dari Rp 1,58 triliun menjadi Rp 1,55 triliun. 

Di saat yang sama, anak usaha PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) ini harus menanggung beban yan cukup berat. Bahkan, total beban yang harus dihadapi meningkat dari Rp 1,49 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. 

Beban itu terdiri dari beban umum dan administrasi senilai Rp 473,32 miliar. Angka ini turun tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 597,2 miliar. Beban gaji dan tunjangan karyawan menyusut dari Rp 377,52 miliar menjadi Rp 348,97 triliun. 

Namun, perseroan mencatatkan kenaikan beban pendanaan, yakni dari Rp 331,38 miliar menjadi Rp 426,38 miliar. Beban akibat pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai juga membengkak hingga 48,99% menjadi Rp 221,06 miliar. 

WOMF akan menggelar RUPS dan RUSPLB pada 23 April 2015 mendatang. Adapun, agenda RUPSLB lainnya adalah perubahan anggaran dasar (AD) serta perubahan susunan dewan komisaris. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×