Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya harga komoditas energi seperti minyak dunia diyakini akan menjadi peluang yang baik bagi pertumbuhan bisnis PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) pada sisa tahun ini.
Investor Relations Wintermar Pek Swan Layanto mengungkapkan, harga minyak yang tinggi justru memberikan peluang pertumbuhan penyewaan kapal. Pasalnya, hal tersebut mendorong proyek pengeboran minyak semakin masif. Pada akhirnya, permintaan untuk kapal pendukung pun ikut mengalami kenaikan.
“Di satu sisi, keberadaan kapal yang siap beroperasi semakin terbatas dengan tingginya permintaan. Alhasil, hal tersebut telah membuat harga sewa mulai naik sehingga menjadi katalis positif untuk kinerja WINS,” kata Pek Swan kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6).
Lebih lanjut, ia bilang kondisi saat ini diyakini akan menjadi siklus bisnis yang bagus WINS. Setelah, emiten pelayaran ini membukukan kinerja kuartal I-2022 yang kurang optimal. Sebagai informasi, pada kuartal I-2022, pendapatan WINS masih tumbuh 2,83% secara year on year (yoy) menjadi US$ 10,5 juta.
Baca Juga: Direstui Pemegang Saham, Paramita Bangun Sarana (PBSA) akan Stock Split
Rinciannya, pendapatan dari sewa kapal sebesar US$ 9,54 juta atau turun 2,67% dibandingkan Kuartal I-2021 senilai US$ 9,8 juta. Kemudian, lini bisnis jasa pelayaran lainnya tumbuh 134,27% menjadi US$ 962,082 per Maret 2022 dari sebelumnya US$ 410,668.
Namun, dari sisi bottom line, rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru membengkak 443,7% menjadi US$ 1,8 juta.
Pek Swan menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah adanya lonjakan infeksi Omicron pada armada. Hal ini menyebabkan para klien menunda dimulainya operasi di charter internasional maupun domestik pada kuartal I-2022, padahal kapal sejatinya sudah siap beroperasi.
Meski pada periode tiga bulan pertama di tahun ini, bisnis WINS tertekan, Pek Swan optimistis bisa membukukan kinerja yang lebih baik pada sisa tahun ini. Selain ditopang oleh tingginya permintaan dan kenaikan harga sewa, ia meyakini langkah ekspansi yang dilakukan WINS di tahun ini juga akan bisa mendongkrak kinerja perseroan.
Lebih lanjut, ia bilang, WINS sejak akhir tahun lalu hingga akhir Maret kemarin setidaknya telah mengakuisisi sebanyak 6 kapal baru. Mulai dari dari 5.000 BHP Anchor Handling Tug Supply (AHTS), 6.000 BHP Anchor Tug Supply (ATS) hingga Platform Supply Vessels (PSV).
Baca Juga: Intip Strategi Intiland (DILD) Mencapai Target Marketing Sales Rp 2,4 Triliun
Adapun, WINS kini tercatat sudah memiliki lebih dari 65 armada, mulai dari AHTS, ATS, PSV, tug boat, fast utility vessel, dan sebagainya. Seluruh armada ini siap mendukung kegiatan hulu perusahaan minyak dan gas lepas pantai dalam eksplorasi dan pengembangan selama tahap produksi dan pasca produksi di lebih dari 12 negara di Asia Tenggara, Africa, Rusia, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
Walaupun telah memiliki armada tambahan, Pek Swan menyebut hal tersebut tidak serta merta mendongkrak kinerja WINS. Pasalnya, 4 dari 6 kapal tersebut tengah menjalani docking dan reaktivasi pada kuartal pertama kemarin. Oleh sebab itu, kapak tersebut belum berkontribusi terhadap pendapatan, namun biaya sudah dikeluarkan.
“Setelah direnovasi dan melalui fase aktivasi, armada-armada tersebut akan mulai bekerja pada paruh kedua tahun ini, sehingga berpotensi menambah pendapatan perseroan pada sisa tahun ini,” imbuh Pek Swan.
Dalam melancarkan aksi ekspansi tersebut, pada tahun ini WINS telah menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 12,5 juta untuk tahun ini. Adapun, Pek Swan mengungkapkan, realisasi capex tersebut hingga saat ini telah mencapai sekitar US$ 9 juta.
Selain menambah armada baru, dia juga memaparkan WINS telah berinvestasi dalam membangun tim awak kapal Indonesia yang kuat dengan kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara armada bernilai tinggi.
Salah satu tujuan keberlanjutan Wintermar yang dinyatakan adalah untuk mengembangkan pelaut Indonesia untuk bekerja secara internasional. Perusahaan telah memulai beberapa program pelatihan dan beasiswa untuk memberikan kesempatan kepada perwira muda dari akademi Indonesia untuk dilatih di armada.
Ke depan, ia optimistis outlook bisnis WINS masih akan prospektif seiring dengan harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan tinggi. Dengan berkurangnya pasokan minyak dunia imbas dari sanksi impor minyak Rusia, maka telah membuat lompatan akan kebutuhan investasi baru dalam eksplorasi.
“Kami optimistis bisa terus mendapatkan kontrak baru pada sisa tahun ini. Dengan armada yang sudah beroperasi penuh dan peluang yang ada, kami percaya pada tahun depan bisnis WINS akan lebih bagus lagi dibanding tahun ini,” jelas Pek Swan.
Sebagai catatan, WINS tercatat telah mengantongi kontrak senilai US$ 64 juta hingga akhir Maret 2022 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News