Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: IHSG diprediksi lebih melaju pada Oktober, ini rekomendasi saham untuk dibeli
Sebut saja, BBCA, BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP).
"Saham-saham tersebut menarik diakumulasi beli karena pergerakan dan kenaikan harganya masih lagging sehingga masih berpotensi menguat," ucap Yaki saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/10).
Di samping itu, saham sektor energi seperti batubara, minyak, dan crude palm oil (CPO) juga masih berpotensi melanjutkan penguatan hingga akhir tahun seiring dengan kenaikan harga jual komoditas.
Menurut Yaki, pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat akan menjadi katalis positif pergerakan saham emiten-emiten tersebut. Harga saham-saham ini juga akan terkerek sentimen aksi korporasi, seperti stock split, rights issue, Penanaman Modal Negara (PNM), pembentukan holding, divestasi aset, hingga initial public offering (IPO) anak usaha.
Dimas juga memprediksi, aksi pembelian investor asing masih akan terus terjadi di bursa saham Indonesia sampai akhir tahun. Mengingat banyak saham-saham blue chip yang sudah cukup murah serta adanya potensi pemulihan ekonomi.
Menurut Dimas, masuknya investor asing ke saham-saham blue chip juga akan menjadi pendorong kenaikan IHSG sampai akhir tahun. "Saham-saham blue chip tersebut yang akan mendorong kenaikan IHSG sampai akhir tahun menuju 6.500," ungkap Dimas.
Beberapa saham yang menjadi andalan NH Korindo Sekuritas adalah BBRI, BMRI, TLKM, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PTPP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News