kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Window Dressing Diprediksi Kembali Terjadi pada Akhir Tahun 2023


Senin, 25 September 2023 / 18:29 WIB
Window Dressing Diprediksi Kembali Terjadi pada Akhir Tahun 2023
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pergerakan saham emiten jelang penutupan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/112). Window Dressing Diprediksi Kembali Terjadi pada Akhir Tahun 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Window dressing diperkirakan masih akan terjadi di akhir tahun 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, laporan keuangan kuartal III 2023 memang belum dirilis, sehingga belum bisa dilihat dampaknya terhadap kinerja emiten dan pasca saham secara keseluruhan.

Namun, sejak beberapa minggu belakangan, terdapat risiko dari global, khususnya masalah hutang Amerika Serikat (AS) dan proyeksi pasar terkait The Fed (Fed Fund Rate/FFR) yang semakin hawkish.

Baca Juga: Net Buy Asing Berpotensi Mengalir Lagi, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Dilirik

Secara MTD (month to date), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik sebesar 0,3%. Menurut Arjun, pertumbuhan ini sangat tipis dan mencerminkan risiko di pasar, terutama dari sisi global.

Misalnya, beberapa minggu lalu ramai di pasar terkait berita krisis properti China serta pemulihan ekonomi China yang masih tidak merata dan di bawah ekspektasi pasar dalam beberapa metrik.

 

“Dengan sentimen di atas, proyeksi IHSG sampai akhir tahun 2023 ada di level 7.200,” ujarnya kepada Kontan, Senin (25/9).

Arjun melihat, potensi window dressing di akhir tahun 2023 akan kembali terjadi. Sebab, secara historis selalu terjadi, kecuali di tahun lalu.

Baca Juga: IHSG Tembus di Atas 7.000, Begini Prediksi Hingga Akhir Tahun

“Jadi, berdasarkan trend historis IHSG di setiba bulan Desember, kemungkinan sangat tinggi akan ada window dressing terlepas dari kondisi global maupun domestik,” paparnya.

Menurut Arjun, semua sektor akan terkena dampak dari kondisi pasar tersebut. Terkait rekomendasi, Arjun merekomendasikan BBRI dan INDF dengan target harga Rp 5.750 dan Rp 7.325 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×