Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Di tengah maraknya penurunan harga saham sektor konstruksi, angin segar ditiupkan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). WIKA berhasil membukukan kontrak di awal September 2017 sebesar Rp94,07 triliun atau telah mencapai 91,1% dari target kontrak tahun 2017 sebesar Rp103,25 triliun.
Pencapaian yang jauh lebih cepat di atas target ini didukung oleh kemampuan WIKA untuk memenangkan berbagai kontrak baru yang melonjak 31,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi terbesar pencapaian kontrak baru secara berturut-turut datang dari sektor infrastruktur, gedung dan properti dengan pencapaian kontrak sebesar Rp20,66 triliun disusul sektor energi dan pabrik industrial sebesar Rp6,45 triliun. Sementara itu, pencapaian kontrak dari sektor industri menyumbang Rp3,65 triliun.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menjelaskan kontrak baru yang didapat oleh perseroan di antaranya Revitalisasi Pabrik Gula Rendeng PTPN IX, Pembangunan Pengendali Banjir di Batang, penahan dinding Bendungan Jatigede dan Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Lebih lanjut, WIKA dalam kurun Semester-II 2017 juga berencana untuk menerbitkan obligasi dengan target dana yang diperoleh sebesar Rp6 triliun yang terdiri dari obligasi dalam bentuk rupiah sebesar Rp3 triliun dan obligasi global dalam denominasi rupiah sebesar Rp3 triliun.
Dana tersebut diproyeksikan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan jangka panjang. Bintang Perbowo menyampaikan pula bahwa salah satu keunggulan WIKA adalah kemampuan Perseroan untuk mendapatkan bisnis di luar negeri.
Terkait hal tersebut WIKA memperoleh penghargaan Indonesia Champion for ASEAN untuk kategori konstruksi di ASEAN Marketing Summit 2017 yang diselenggarakan oleh Mark Plus Inc.
Pemilihan WIKA sebagai pemenang didasarkan pada keberhasilan dan implementasi strategi Perseroan masuk ke pasar konstruksi internasional.
Dalam mengembangkan pasar luar negeri, WIKA menerapkan pola selective market, antara lain memasuki pasar strategis di negara-negara tertentu yang memberikan comparative advantage dibandingkan negara lainnya.
Selain itu, WIKA juga memfokuskan diri pada pasar yang telah diketahui dengan mempertimbangkan secara cermat faktor-faktor seperti risiko usaha, budaya, sistem perpajakan dan kepabeanan.
“WIKA dalam beberapa tahun terakhir sudah mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek di Dubai, Malaysia, Filipina dan beberapa negara besar lainnya. Saat ini WIKA sedang mengerjakan proyek di Timor Leste dan Dubai,” ujar Bintang dalam keterangan pers, Jumat (15/9).
"Kami akan terus meningkatkan kinerja dan daya saing WIKA baik secara domestik maupun Internasional untuk dapat memberikan kontribusi lebih baik lagi di dunia Konstruksi dan EPCC.", demikian tuntas Bintang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News