Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Perseo) Tbk akhirnya memenuhi rencana kontrak baru untuk proyek di luar negeri. Kontraktor pelat merah dengan kode saham WIKA ini memperoleh kontrak pengerjaan infrastruktur di Timor Leste.
Suradi, Sekretaris Perusahaan WIKA, dalam keterangan resminya mengatakan, WIKA telah melakukan penandatanganan kontrak Proyek Pengembangan Baru Bandara Oe-Cusse di Dili, Timor Leste. "Total nilai kontrak proyek ini US$ 92 juta," imbuhnya, (9/3).
Targetnya, proyek ini akan dikejakan selama 690 hari kalender kerja. Adapun lingkup pekerjaan WIKA meliputi rehabilitasi bandara eksisting, perpanjangan landas pacu alias runway dari 1,5 km menjadi 2,5 km, pelebaran dan perluasan wilayah bandara agar bisa dijadikan bandara komersial, pemutakhiran sistem radar dan navigasi, serta pemutakhiran sistem dan standar keamanan bandara.
Sekadar catatan, sejak awal tahun ini WIKA menargetkan meraup kontrak baru minimal senilai Rp 2,5 triliun dari proyek luar negeri, yakni proyek bandara di Timor Leste dan proyek pembangunan perumahan di Algeria. Dengan ditekennya kontrak proyek pengembangan bandara di Timor ELste, WIKA masih menyisakan rencana kontrak pembangunan di Algeria.
Di dalam negeri, WIKA sudah memperoleh kontrak proyek Bendungan Keureto Aceh dengan total investasi Rp 1,7 triliun. Namun, untuk proyek ini, WIKA hanya akan menggarap pengerjaan paket II berupa pembangunan terowongan pengelak dan waterway dengan nilai kontrak RP 403 miliar. Proyek lain yang telah diperoleh WIKA antara lain proyek pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi tahap I senilai Rp 355 miliar, proyek jalan layang non tol Ciledug Rp 351 miliar, proyek pembangunan Funtasy Island di Pulau Manis Batam senilai Rp 161 miliar, dan poyek pembangunan konstruksi landas pacu Bandara Samarinda Baru di Samarinda senilai Rp 124,2 miliar.
Dengan kontrak-kontrak baru tersebut, hingga awal bulan ini WIKA telah meraih kontrak baru senilai Rp 3,44 triliun. "Dengan kata lain, perseroan telah merealisasikan kontrak baru 10,87% dari total kontrak baru yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp 31,64 triliun," pungkas Suradi.
Guna memuluskan target kontrak baru sepanjang tahun ini, WIKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015 sebesar Rp 1,74 triliun. Capex tersebut meningkat 65,7% dibanding realisasi capex 2014 sebesar Rp 1,05 triliun. Adapun rincian alokasi capex tersebut adalah Rp 952,2 miliar merupakan capex untuk induk usaha dan Rp 782,97 miliar untuk anak usaha. Untuk membiayai capex, WIKA mengandalkan kas internal dan utang jangka menenengah (MTN) terbitan tahun lalu sebesar Rp 800 miliar yang belum terserap.
Melalui target perolehan kontrak baru itu, WIKAmembidik pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 21,43 triliun. Target ini naik 23,8% dari target tahun lalu sebesar Rp 17,31 triliun. Sementara, laba bersih ditargetkan naik 27,42% menjadi Rp 764,52 miliar dari tahun sebelumnya Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News