Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Realty akan melakukan penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) sebanyak-banyaknya 12,51 miliar lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp 100 per saham.
Wika Realty akan melepas saham perdana tersebut di kisaran harga Rp 195 - Rp 255 per lembar saham. Dengan begitu, target dana segar yang ingin didapat perusahaan sekitar Rp 2,43 triliun- Rp 3,19 triliun.
Agung Salladin, Direktur Utama Wika Realty mengatakan, sekitar 20% dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja pengembangan proyek perusahaan.
Lalu, sebanyak 43% akan dipakai untuk mengakuisisi tanah, 10% untuk pembuatan perusahaan joint venture, dan 27% untuk akuisisi perusahaan.
"Dalam 2 tahun ke depan, kami akan mengembangkan 22 proyek baru dan khusus tahun ini akan dirilis 7 proyek dulu. Proyek-proyek itu ada yang akan dikembangkan dengan JV dan ada yang masih dalam proses pembebasan lahan," kata Agung di Jakarta usai acara due diligent dan public expose IPO Wika Realty, Jumat (27/4).
Masa penawaran awal saham perdana Wika Realty akan digelar pada 24 April - 2 Mei 2018. Sementara pelaksanaan IPO ini ditargetkan akan efektif pada 9 Mei, perkiraan masa penawaran umum pada14 Mei 2018, perkiraan tanggal penjatahan saham 15 Mei 2018 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia ditargetkan pada17 Mei 2018.
Per Desember 2017, total aset Wika Realty mencapai Rp 6,27 triliun di mana total liabilitas Rp 3,73 triliun dan ekuitasnya Rp 2,55 triliun.
Tahun 2017, Wika Realty mencatatkan pendapatan Rp 1,52 triliun, turun dari Rp 2,05 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 173 miliar turun Rp 324 miliar pada tahun sebelumnya.
Untuk mengawal pelaksanaan IPO ini, Wika Realty telah menunjuk BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News