Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tak hanya menyasar pengerjaan proyek di dalam negeri. Emiten sektor konstruksi pelat merah ini pun terus berusaha untuk menyasar pengerjaan proyek di luar negeri. Tahun ini, WIKA mengincar Rp 500 miliar dari seluruh proyek luar negerinya.
Adapun saat ini, WIKA tengah dalam proses perolehan proyek konstruksi di Myanmar. Proyek ini WIKA peroleh melalui anak usahanya PT Wika Beton Tbk (WTON). Di situ, WTON akan melakukan joint venture dengan United Mercury Group (UMG).
"Myanmar kita sudah tanda tangan pendirian perusahaan dengan pihak UMG di sana," ungkap Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan WIKA, Senin, (14/7).
Meski begitu, Natal masih enggan berapa menyebut berapa dana yang WIKA keluarkan untuk itu. Rencananya, WIKA akan mengempit kepemilikan 10% dan dapat ditingkatkan ke depannya. Setelah pendirian perusahaan patungan tersebut, barulah WTON akan mengikuti proses tender. Natal menyebut bahwa di sana ada prospek pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan lain-lain.
Selain Myanmar, WIKA juga menyasar proyek di Aljazair, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Untuk Timor Leste, Natal bilang bahwa pihaknya tengah menyasar proyek dengan nilai cukup besar di kisaran Rp 1 triliun.
Natal mengatakan, pihaknya cenderung tidak mengerjakan secara keseluruhan proyek karena adanya risiko membawa material. Maka dari itu, WIKA pun hanya memberi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengerjaan proyek luar negerinya. Secara keseluruhan, target kontrak baru WIKA tahun ini untuk dalam dan luar negeri yakni Rp 49,97 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News