kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.279   -61,00   -0,37%
  • IDX 7.197   29,88   0,42%
  • KOMPAS100 1.050   4,69   0,45%
  • LQ45 817   2,13   0,26%
  • ISSI 225   1,09   0,49%
  • IDX30 426   0,49   0,11%
  • IDXHIDIV20 505   0,19   0,04%
  • IDX80 118   0,25   0,21%
  • IDXV30 120   0,36   0,30%
  • IDXQ30 139   -0,05   -0,03%

Wijaya Karya (WIKA) telah membebaskan 82% jalur kereta cepat


Minggu, 25 November 2018 / 18:00 WIB
Wijaya Karya (WIKA) telah membebaskan 82% jalur kereta cepat
ILUSTRASI. PROYEK KERETA CEPAT


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah membebaskan 82% tanah untuk proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menghubungkan Jakarta-Bandung.

Direktur Utama WIKA Tumiyana menjelaskan, lahan yang sudah dibebaskan itu kini bisa digunakan untuk percepatan proyek KCIC itu. Akhir tahun, WIKA menargetkan pembangunan fisik bakal mencapai hingga 5%. Saat ini, progress pembangunan fisik KCIC baru 3,7%.

Tumiyana menjelaskan, percepatan pembangunan KCIC bakal dilakukan dengan memanfaatkan lahan untuk segera dibangun pilar-pilar. “Pilar untuk yang elevated,” katanya Kontan.co.id pada Minggu (25/11).

Selain itu, pihaknya akan mempersiapkan lokasi pabrik di lahan yang sudah dibebaskan itu. Pabrik itu kemudian bakal menjadi lokasi pembuatan girder dan beton. “Jadi sudah mulai bisa untuk produksi,” tambahnya.

Sekedar tahu, KCIC bakal melintas di lahan sepanjang 142,3 kilometer (km). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemilik proyek kereta cepat telah mendapatkan pencairan pinjaman sebesar US$ 810,4 juta yang diperoleh pada April, Agustus, dan Oktober 2018 dari China Development Bank (CDB).

Pada Desember mendatang, KCIC akan mendapatkan pencairan pinjaman yang keempat sekitar US$ 365 juta lagi. Pinjaman yang sudah diterima tersebut digunakan membayar kontraktor, konsultan, pembebasan lahan, dan lain-lain.

Tumiyana mengatakan sejauh ini koordinasi antara pihaknya dengan Kementerian Perhubungan masih berjalan baik. “Target selesainya masih sama dengan yang direncanakan awal,” katanya kepada Kontan.co.id pada Minggu (25/11).

Adapun proyek infrastruktur yang akan menghubungkan Jakarta dan Bandung ini ditargetkan rampung pada akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×