kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wijaya Karya (WIKA) Rugi Rp 7,12 Triliun pada Tahun 2023, Ini Penyebabnya


Jumat, 05 April 2024 / 14:33 WIB
Wijaya Karya (WIKA) Rugi Rp 7,12 Triliun pada Tahun 2023, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas dengan gondola membersihkan logo WIKA?di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan rugi Rp 7,12 triliun di tahun 2023. Kerugian bersih WIKA membengkak 11.860% dari kerugian Rp 59,59 miliar di tahun 2022.

Dari sisi top line, WIKA mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 22,53 triliun di tahun 2023. Pendapatan emiten BUMN ini naik 4,88% dari pendapatan di tahun 2022 sebesar Rp 21,48 triliun.

Beban pokok pendapatan WIKA tercatat Rp 20,66 triliun di tahun 2023. Ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 19,27 triliun. Alhasil, laba bruto WIKA sebesar Rp 1,86 triliun di tahun 2023, turun dari akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,20 triliun.

Dengan akumulasi beban dan penghasilan lain, rugi neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 7,12 triliun di tahun 2023. Ini naik 11.860% dari rugi di tahun 2022 yang sebesar Rp 59,59 miliar.

Baca Juga: Satria Antaran (SAPX) Batal Rights Issue Akibat Kondisi Pasar Kurang Kondusif

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, piutang yang bermasalah menjadi penyebab utama meningkatnya rugi Perseroan di tahun lalu.

“Para pemilik proyek yang kami ambil sebelum Pandemi Covid-19 masih belum melakukan pembayaran, sehingga ini menjadi piutang bermasalah. Mau tidak mau, harus kita catat menjadi cadangan kerugian,” ujarnya saat ditemui Kontan, Selasa (2/4).

Sejumlah beban WIKA memang tercatat membengkak. Paling besar, beban lain-lain naik 310,16% menjadi Rp 5,40 triliun dan beban keuangan meningkat 133,70% sebesar Rp 3,20 triliun di tahun 2023.

Beban keuangan ini mencakup beban bunga atas utang bank ataupun nonbank, beban provisi, dan beban administrasi bank terkait perolehan pinjaman yang diraih perseroan.

Menurut Mahendra, proses penyelesaian piutang ini sangat panjang. Namun, jika proses piutang itu ternyata bisa cair lebih cepat, kondisi WIKA juga akan ikut pulih.

“Hal ini juga yang mendorong WIKA melakukan penyehatan. Salah satunya memilih proyek yang ada uang muka dan pembayarannya per bulan,” paparnya.

Baca Juga: Bisnis Sewa Gedung Kantor Ciputra Development (CTRA) Membaik

Meskipun begitu, Mahendra berharap WIKA akan kembali pulih di tahun 2024, terutama lewat penyertaan modal negara (PMN).

“Mudah-mudahan di 2024 ini kami bisa membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan 2023 melalui PMN dan lainnya. Namun, proses penyehatan memang perlu waktu,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×