Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memberikan tanggapan terkait rencana peleburan BUMN Karya. Asal tahu saja, Kementerian BUMN berniat menggabungkan tujuh perusahaan BUMN menjadi tiga perusahaan saja.
Secara rinci peleburan pertama yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Nindya Karya (Persero), dengan PT Brantas Abipraya (Persero).
Penggabungan kedua PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Penggabungan ketiga adalah PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Baca Juga: Simak Kinerja Emiten Konstruksi Swasta di tengah Isu Peleburan BUMN Karya
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, WIKA siap dengan rencana dari pemerintah, apa pun bentuknya.
“Apa pun yang nanti menjadi arahan dan kebijakan dari Kementerian BUMN, itu untuk perbaikan tata kelola, termasuk peleburan ini,” ujarnya saat ditemui Kontan.co.id, Selasa (2/4).
Menurut Mahendra, rencana peleburan BUMN Karya memang bertujuan untuk merampingkan perusahaan konstruksi pelat merah agar kinerjanya lebih baik. Namun, WIKA belum mendapat arahan resmi apakah benar akan bergabung dengan PTPP dengan skema PTPP menjadi induk perusahaan.
Baca Juga: WIKA Bidik Rp 9,2 Triliun dari Rights Issue
“Induknya siapa itu nanti kami ikut saja (arahan dari Pemerintah). Arahan resmi secara detail (dari Pemerintah) belum ada, tetapi sudah pernah didiskusikan,” tutur dia.
Meskipun begitu, WIKA sudah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut rencana peleburan BUMN Karya, khususnya terkait sistem dan tata kelola perusahaan.
“Ini kami siapkan agar bisa jadi penunjang saat proses valuasi. Rencana ini juga agar struktur permodalan jadi lebih baik,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News