kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,69   -4,94   -0.55%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Catat Rugi Rp 7,12 Triliun di Tahun 2023, Ini Kata Manajemen Wijaya Karya (WIKA)


Selasa, 02 April 2024 / 21:38 WIB
Catat Rugi Rp 7,12 Triliun di Tahun 2023, Ini Kata Manajemen Wijaya Karya (WIKA)
ILUSTRASI. Kerugian WIKA naik 11.860% menjadi Rp 7,12 triliun pada 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan rugi Rp 7,12 triliun di tahun 2023. Kerugian WIKA naik 11.860% dari rugi di tahun 2022 yang sebesar Rp 59,59 miliar.

Melansir laporan keuangan, WIKA mencatatkan peningkatan pendapatan dan rugi di saat yang bersamaan. Dari sisi top line, WIKA mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 22,53 triliun di tahun 2023. Angka itu naik 4,88% dari pendapatan di tahun 2022 sebesar Rp 21,48 triliun.

Beban pokok pendapatan WIKA tercatat Rp 20,66 triliun di tahun 2023. Ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 19,27 triliun. Alhasil, laba bruto WIKA sebesar Rp 1,86 triliun di tahun 2023, turun dari akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,20 triliun.

Sejumlah beban WIKA tercatat membengkak. Paling besar, beban lain-lain naik 310,16% menjadi Rp 5,40 triliun dan beban keuangan meningkat 133,70% sebesar Rp 3,20 triliun di tahun 2023.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Mencatat Rugi Rp 7,12 Triliun di Tahun 2023, Membengkak 11.860%

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi WIKA. Tahun lalu, WIKA telah melakukan restrukturisasi keuangan dan transformasi yang menjadi bagian dalam delapan metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham.

Restrukturisasi ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan sekaligus memperkuat fundamental WIKA guna menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Sekalipun masih membukukan hasil usaha yang belum menggembirakan, kata Agung, upaya penyehatan yang berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi.

“Yaitu, fokus terhadap arus kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang didasarkan pada pendekatan organisasi lean, manajemen risiko dan digitalisasi yang mulai memberikan hasil progresif,” kata Agung, Selasa (2/4).

Dalam kondisi penyehatan, WIKA masih mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp 22,53 triliun di tahun lalu, meningkat 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. 

Baca Juga: Jokowi Restui PMN Rp 6 Triliun untuk Wijaya Karya (WIKA), Ini Pertimbangannya

“Demikian juga dengan perolehan kontrak baru yang masih mampu diraih WIKA mencapai Rp 29,25 triliun, di mana 93% dari kontrak yang digenggam perusahaan merupakan kontrak dengan pembayaran bulanan,” papar dia.

Agung menuturkan, komitmen WIKA dalam menjaga kerja sama dengan para mitra kerja terus diupayakan. “Ini tercermin dalam jumlah pembayaran kepada pemasok dan mitra kerja sepanjang 2023 yang tercatat sebesar Rp 13,21 triliun,” tuturnya.

Catatan di atas memberikan indikasi bahwa langkah penyehatan WIKA masih berjalan on track sesuai dengan yang direncanakan berkat dukungan dari para stakeholders

Dukungan telah diberikan oleh lembaga keuangan dengan menyepakati MRA dengan nilai total Rp20,7 atau 100% dari nilai outstanding

“Selain itu, proses rights issue WIKA juga berjalan sesuai timeline di mana diharapkan dapat terealisasi pada April 2024," pungkas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×