kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) garap tiga proyek di Afrika senilai US$ 356 juta


Minggu, 25 Agustus 2019 / 18:27 WIB
Wijaya Karya (WIKA) garap tiga proyek di Afrika senilai US$ 356 juta


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menandatangi kerja sama pembangunan tiga proyek baru di Afrika dengan nilai mencapai US$ 356 juta atau sekitar Rp 4,98 triliun.

Peresmian kerja sama itu berlangsung pada Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8).

Baca Juga: Tiga Emiten Ini Berencana Menjual Saham Simpanan

Ketiga proyek tersebut adalah pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar, Tanzania senilai US$ 40 juta. Kemudian, proyek pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex - Goree Tower) di Senegal senilai US$ 250 juta. 

Lalu, proyek pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading senilai US$ 66 juta.

Proyek di Zanzibar dan Pantai Gading masih dapat meningkat. Alasannya, total nilai proyek untuk pelabuhan di Zanzibar sebesar US$ 190 juta dan pembangunan rumah susun di Pantai Gading bernilai total US$ 200 juta.

Untuk menyelesaikan pembangunan tiga proyek tersebut, WIKA mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya belum mau memberitahu secara pasti kapan pembangunan proyek-proyek tersebut akan dimulai.

“Untuk prosesnya sendiri kami baru akan mulai untuk desainnya, yang mana biasanya akan perlu waktu tiga sampai empat bulan,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/8).

Baca Juga: Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana melepas 6 juta saham treasuri tahun ini

Menurut dia, saat ini WIKA berperan sebagai kontraktor utama pembangunan tiga proyek tersebut. Ke depannya, ia belum bisa memastikan akan menggandeng kontraktor lain atau tidak.

“Kami lihat aturan negara setempat, kadang kami harus kerja sama dengan mitra lokal,” ucap Mahendra.

Tidak berhenti dengan tiga proyek tersebut, menurut Mahendra, ke depannya WIKA masih memiliki banyak prospek proyek konstruksi di Afrika. Salah satunya adalah tawaran pembangunan jalur kereta api sepanjang 800 kilometer di Uganda dan Angola.

Berdasarkan laporan WIKA, tercatat jumlah proyek di Afrika menyumbang 20% terhadap total proyek luar negeri WIKA sepanjang 2010-2019. Diapit oleh proyek di kawasan Asia sebanyak 75% dam Timur Tengah sebanyak 5%.

Sebagai gambaran, per 2018, kontrak baru WIKA secara total mencapai US$ 3,78 miliar. Angka ini meningkat dari kontrak baru 2017 yang sebanyak US$ 3,17 miliar.

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) kantongi kontrak baru Rp 3,92 triliun

Lalu, kontrak baru WIKA yang berasal dari proyek luar negeri pada 2018 mencapai US$ 477 juta atau sebanyak 12,62% dari total kontrak baru. Angka ini meningkat 250,74%  dari kontrak baru luar negeri WIKA pada 2017 yang sebesar US$ 136 juta.

Tahun ini, WIKA menargetkan kontrak barunya, baik dari dalam maupun luar negeri bisa mencapai US$ 4,61 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×