Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TSG Global Holdings bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melaksanakan penandatanganan kontrak kerja sama untuk penjajakan peluang proyek Infrastruktur di Republik Demokratik Kongo di Jakarta, Rabu (22/1).
Penandatanganan penjajakan peluang proyek infrastruktur tersebut ditandatangani oleh General Director TSG Global Holdings Rubar Sandi dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana. Turut hadir dalam acara ini antara lain Direktur Keuangan Ade Wahyu dan Direktur Operasi III Destiawan Soewardjono.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) dapat kas masuk Rp 10 triliun, bagaimana kinerja 2019?
Direktur Utama WIKA, Tumiyana dalam sambutannya mengatakan, salah satu bentuk sinergi antara TSG Holdings dan WIKA adalah rencana proyek pembangunan PLTS di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo berkapasitas 200 MW.
“Bersama TSG Global Holdings, kami optimistis dapat men-deliver pekerjaan pembangunan PLTS dengan tepat mutu, biaya, serta waktu yang efektif dan efisien,” terang Tumiyana.
Baca Juga: Investor Korea Selatan suntikan dana US$ 650 Juta untuk pembangunan PLTA Maung
Dalam implementasi rencana proyek tersebut, TSG melalui afiliasinya di Republik Demokratik Kongo, Sunplus S.A.R.L. membentuk kerja sama strategis dengan WIKA. Sunplus S.A.R.L. memberikan kewenangan sepenuhnya untuk skup pekerjaan EPC (engineering, procurement, construction) termasuk di dalamnya kepercayaan tata kelola manajemen profesional.
Selain proyek tersebut, kedua perusahaan tersebut juga menjajaki peluang kerja sama di proyek-proyek lain di Republik Demokratik Kongo, di antaranya proyek infrastruktur transportasi dan bendungan.
Sebagai informasi, PLTS Kinshasa, Republik Demokratik Kongo merupakan tahap awal dari pembangunan PLTS 1.000 MW yang konsesi investasinya dikelola oleh Sunplus S.A.R.L.
Proyek Solar Power Plant tersebut adalah pintu pembuka bagi TSG Global Holdings, Amerika Serikat untuk mengalkulasi, mengkaji dan merealisasikan rencana pembiayaan kerja sama proyek-proyek investasi lain di Afrika dengan WIKA.
Baca Juga: IHSG berpeluang naik, ini rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas
Tumiyana menambahkan, dalam pengerjaan proyek luar negeri, WIKA telah meleverage pembiayaan melalui Lembaga Penjamin Ekspor Impor (LPEI) dan lembaga serupa di Afrika sehingga pembayaran terjamin keamanannya.
Selain itu, Wijaya Karya juga melakukan upaya counter trade, yaitu upaya WIKA melihat sumber daya yang bisa dimanfaatkan di tempat yang dituju, dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. "Di situ ada resources apa, akan kita bawa balik, sehingga kita bangun subject to kebutuhan," imbuh dia.
Selain proyek PLTS, Direktur Utama Wijaya Karya Industri dan Energi Andi Nugraha mengatakan perusahaannya juga tengah menjajaki pembangunan bendungan air (water dam). "Februari akan kita survey dulu, mungkin kuartal IV-2020 baru dibangun," jelasnya kepada Kontan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News