Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) berencana mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut turun dari alokasi awal sebesar Rp 1,9 triliun.
Direktur Utama WMU, Ali Mas’adi mengatakan, walau turun dari angka sebelumnya, WMUU optimistis untuk tetap mencapai kinerja yang positif pada tahun ini. Salah satu sumber belanja modal tersebut diperoleh dari hajatan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Perusahaan peternakan ayam ini menawarkan 1,94 miliar saham dengan sebesar Rp 180 per saham. Dus, dari aksi ini Widodo Makmur Unggas bakal meraup dana segar sebesar Rp 349,41 miliar.
Ali melanjutkan, IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas. Emiten ini juga berencana untuk menerbitkan obligasi korporasi pada kuartal ketiga 20201 atau kuartal IV 2021. “Perihal rencana obligasi kami rencanakan pada akhir tahun, masalah nilainya berapa akan dihitung lagi nanti,” ungkap Ali, Selasa (2/2).
Baca Juga: Harga saham Widodo Makmur Unggas (WMUU) naik 15,56% pada perdagangan perdana
Adapun sumber pendanaan lainnya akan diperoleh dari refinancing dari rumah potong yang berlokasi di Wonogiri serta dari internal perusahaan. Nantinya, dana investasi akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap. Ke depannya Widodo Makmur akan terus bertumbuh dan sesuai rencana di 2021 dengan menaikkan kapasitas rumah potong hewan unggas menjadi 25.500 ekor per jam.
Di tengah pandemi Covid-19, Widodo Makmur tetap optimistis dapat melanjutkan torehan kinerja positif. Emiten baru di Bursa Efek Indonesia ini memproyeksikan penjualan meroket naik 436% dan laba bersih 259% dari tahun lalu.
Widodo Makmur pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama tahun lalu produksi karkas tumbuh 22% menjadi 16.000 ton. "Konsumen kami tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kami yakin penjualan tahun ini tumbuh tajam," imbuh Ali Mas'adi.
Baca Juga: 30 Perusahaan masuk pipeline BEI, simak strategi memilih saham IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News