Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) buka suara soal merger BUMN Karya.
Corporate Secretary WEGE Purba Yudha Tama mengatakan, perseroan sebenarnya masih menunggu arah dari sang induk usaha, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
WEGE memproyeksikan proses merger perusahaan-perusahaan BUMN sektor konstruksi atau BUMN Karya kemungkinan akan selesai pada akhir tahun 2026.
“Dari WIKA, memang saat ini sudah ada tim untuk merger. Tapi untuk kapan dan waktunya kami belum dapat update,” ujarnya dalam Media Gathering WEGE, Rabu (15/10).
Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Jumbo di Sisa 2025, Cek Rekomendasi Analis
Hal ini jauh dari target Danantara yang sempat menyebutkan proses merger di akhir tahun 2025. Namun, hal itu terkait dengan proses merger yang perlu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dari pemegang saham masing-masing emiten.
Jika masih belum ada pemberitahuan terkait RUPSB dalam waktu dekat, ada kemungkinan geser ke tahun depan.
“Untuk range waktunya, mungkin sampai akhir 2026,” tambahnya.
Oleh karena itu, WEGE pun saat ini masih fokus pada bisnis inti yang dijalankan oleh perseroan sembari menunggu arahan terkait peta dari masing-masing anak perusahaan BUMN Karya.
“Fokus merger memang dari level holding dulu. Setelah penataan holding, kemudian baru ke anak perusahaan,” ungkapnya.
Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran WEGE Tomo Dwi Hasputro menambahkan, merger perusahaan-perusahaan BUMN Karya akan memberikan keuntungan bagi perseroan.
Sebab, merger itu akan menciptakan persaingan yang lebih sehat lantaran jumlah perusahaan BUMN Karya semakin sedikit, dari semula 7 perusahaan menjadi 3 holding.
“Yang tadinya bersaing tujuh jadi tiga, peluangnya lebih besar mendapatkan proyek,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Selanjutnya: LPEM FEB UI: Aset Kripto Sumbang PDB 0,32% di 2024, Tantangan Ada di Platform Ilegal
Menarik Dibaca: Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (16/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News