Reporter: Namira Daufina, Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pekan lalu, rupiah tak banyak bergerak. Jumat (14/10), kurs spot rupiah naik 0,31% ke Rp 13.033 per dollar AS. Tapi rupiah turun 0,14% ke Rp 13.047 per dollar AS menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI). Pekan ini, analis menilai rupiah berpotensi koreksi.
Andri Hardianto, Research and Analyst Asia Tradepoint Futures, mengungkapkan, fundamental domestik yang positif berhasil mengurangi tekanan dari pasar global akibat isu kenaikan suku bunga The Fed. Pasar juga optimistis menanti rapat dewan gubernur (RDG) BI pekan ini.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, menambahkan, euforia program amnesti pajak masih berlanjut dan mampu menopang rupiah. Pelantikan menteri dan wakil menteri ESDM Jumat lalu juga meningkatkan optimisme pelaku pasar.
Tapi, positifnya data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan lalu dapat membatasi penguatan rupiah. Pelaku pasar juga masih menunggu rilis data neraca perdagangan September dalam negeri.
Hari ini, Josua memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp 12.975- Rp 13.075. Prediksi Andri, rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 12.980-Rp 13.200 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News