Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta, menyebabkan market panik. Pada sesi I hari ini, indeks ditutup pada level 4.459, atau turun 1,72% dari penutupan kemarin pada level 4.537.
Aksi jual juga melanda rupiah. Mata uang Garuda ini per pukul 12.45 berada pada level 13.922 per dollar AS, atau melemah 0,63% dari penutupan kemarin pada level 13.835.
Menurut Robertus Yanuar Hardy, Research Team PT Reliance Securities, dampak serangan bom terhadap pasar masih belum dapat diperkirakan. Jika dibandingkan dengan serangan teror di ibukota terakhir kali -yakni pada tahun 2009 di JW Marriott dan Ritz Carlton, serta tahun 2013 di Vihara Kebon Jeruk- kedua peristiwa tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pasar.
"Kepercayaan investor masih terjaga oleh positifnya pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas yang tinggi. Namun tidak demikian halnya dengan tahun ini, dimana kedua faktor tersebut sedang mengalami penurunan," analisanya.
Robertus menambahkan, apabila melihat aksi jual yang terjadi pada sesi I hari ini, maka ke depannya, investor masih harus waspada terhadap kemungkinan penurunan lebih lanjut dimana support terdekat IHSG berada pada 4.459, serta masih adanya gap yang terdapat pada level 4.409.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News