kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspada, harga CPO bisa tertekan data dari China


Selasa, 11 Februari 2014 / 12:57 WIB
Waspada, harga CPO bisa tertekan data dari China
Sejumlah pegawai ASN bersiap meninggalkan ruangan pada hari pertama saat bulan Ramadhan 1443 Hijriah di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/4/2022). Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 156,4 Triliun, Salah Satunya untuk THR & Pensiunan ASN.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) berpeluang terkoreksi karena pelaku pasar sedang menunggu data-data ekonomi dari China, produsen CPO terbesar kedua dunia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (11/2), kontrak harga CPO pengiriman April 2014 di Bursa Malaysia Derivatif turun 0,34% menjadi RM 2.607 per metrik ton jika dibanding hari sebelumnya.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, secara fundamental, laporan menunjukkan berkurangnya cadangan CPO dari Malaysia menjadi sentimen positif.

Meski demikian, sentimen itu cukup rapuh, seiring banyaknya investor yang menantikan data-data ekonomi China hingga akhir pekan.

Data yang ditunggu investor itu antara lain; data ekspor-impor dan neraca perdagangan. Sebagaimana diketahui, data-data tersebut bisa dapat memberikan sinyal atas kondisi perekonomian China.

"Di sisi lain, stabilnya nilai tukar ringgit dan rupiah juga dapat mengurangi insentif bagi palm oil untuk melanjutkan rally," terang Firman, Selasa (11/2).

Pada grafik harian, naiknya indikator moving average convergence divergence (MACD), stochastic dan relative strength index (RSI) dapat menyediakan tenaga kenaikan bagi CPO. Meski demikian, potensi kenaikan mungkin terbatas hingga batas atas pola rectangle di level RM 2.690 per metrik ton.

Menurut Firman, CPO perlu mencatatkan kenaikan harian agar bisa melanjutkan momentum penguatan. Adapun kegagalan harga bisa memicu aksi profit taking setelah melakukan reli belakangan ini.

Firman mengimbau agar investor mewaspadai potensi penutupan level harian di bawah RM 2.595 per metrik ton (moving average 50 harian) karena dapat turut memicu aksi profit taking. "Outlook CPO masih netral. Namun CPO diprediksi bisa melemah," ujarnya.

Target penurunan CPO il diprediksi ada di level RM 2.520 per metrik ton, dan stop-loss ada di harga RM 2.635 per metrik ton. Untuk hari ini, Firman memproyeksikan harga CPO akan diperdagangkan di kisaran RM 2.595-RM 2.630 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×