Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sepanjang semester pertama 2022, tapi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) malah membukukan kerugian.
Merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), WSKT membukukan pendapatan Rp 6,09 triliun. Meningkat 29,29% dibandingkan raihan Semester I-2021 yang ada di angka Rp 4,71 triliun.
WSKT membukukan laba periode tahun berjalan sebesar Rp 293,92 miliar. Melesat 89,56% dibanding Semester I-2021 yang ada di posisi Rp 155,05 miliar.
Tapi, WSKT tidak mencatatkan surplus revaluasi aset tetap pada Semester I-2022. Sedangkan pada Semester I-2021 tercatat Rp 35,82 miliar. Pengukuran kembali program imbalan pasti bersih WSKT juga minus Rp 3,86 miliar, berbalik dari positif Rp 51,52 miliar di Semester I-2021.
Baca Juga: Ini Penyebab Waskita Karya (WSKT) Cetak Rugi Bersih di Semester I-2022
Dari sisi bottom line, WSKT pun membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 236,51 miliar. Berbalik dari laba bersih Rp 154,13 miliar yang diraih WSKT pada Semester I-2021.
Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menjelaskan bahwa naiknya pendapatan WSKT didukung dengan perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti. Selain itu, ada penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang lebih besar.
Sementara itu, WSKT membukukan laba bruto sebesar Rp 657 Miliar atau naik 29,36% dibandingkan Semester I-2021 yang sebesar Rp 508 Miliar. Sebagai dampak positif dari Master Restructuring Agreement (MRA), WSKT menurunkan beban keuangan hingga 3,07% menjadi Rp 1,97 triliun.
Aksi korporasi WSKT dengan strategic partnership PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui mekanisme share swap juga telah selesai. Adapun WSKT mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 4,501%, dan dilanjutkan pengambilalihan 55% saham WTR pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (CCT) oleh SMI.
Dengan aksi korporasi tersebut, total liabilitas WSKT yang sebelumnya mencapai Rp 88,14 triliun pada akhir 2021, turun 12,40% menjadi Rp 77,21 triliun di Semester I-2022. Sedangkan total ekuitas WSKT Semester I-2022 senilai Rp 19,94 triliun, serta total aset WSKT tercatat sebesar Rp 97,14 triliun.
"Pada semester kedua tahun ini, Perseroan akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting," kata Novianto dalam rilis, Kamis (28/7).
Pada semester kedua ini, manajemen WSKT optimistis bisa menyelesaikan rangkaian transaksi atas tiga ruas tol lainnya melalui strategic partnership. Aksi korporasi ini akan memberikan dampak penurunan utang WSKT melalui dekonsolidasian utang.
Sehingga, beban keuangan WSKT juga akan menurun secara signifikan.
"Diharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional, Perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan ke depannya,” kata Novianto.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat adanya peluang bagi WSKT untuk menumbuhkan kinerja di sisa tahun ini.
"WSKT berhasil menaikkan pendapatannya. Saya pikir di semester kedua WSKT dapat meningkatkan performa kinerjanya," kata William.
Rekomendasi William, pelaku pasar bisa melakukan speculative buy saham WSKT dengan mencermati area support Rp 480 dan resistance di Rp 585.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News