kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Waskita Karya (WSKT) restrukturisasi pinjaman senilai Rp 19,3 triliun


Jumat, 16 Juli 2021 / 17:01 WIB
​Waskita Karya (WSKT) restrukturisasi pinjaman senilai Rp 19,3 triliun
ILUSTRASI. Alat berat menyelesaikan pembangunan ruas tol Ciputat-Cinere di Tangerang Selatan, Kamis (10/6/2021). ?Waskita Karya (WSKT) restrukturisasi pinjaman senilai Rp 19,3 triliun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) bersama lima kreditor, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) menyepakati restrukturisasi pinjaman senilai Rp 19,3 triliun. Nilai ini setara 65% dari total pinjaman Rp 29,26 triliun dari seluruh kreditur perseroan.

Hal ini tertuang dalam Perjanjian Pokok Transformasi Bisnis dan Restrukturisasi Keuangan yang ditandatangani Direktur Utama Waskita Karya dan Direktur Utama kelima kreditur di Jakarta, Jumat (16/7).

"Saya mengapresiasi komitmen 5 kreditur dan manajemen Waskita Karya. Restrukturisasi 65% adalah kepercayaan yang tidak boleh disia-siakan. Walau masih ada 35% lagi yang perlu diperjuangkan, ini menjadi katalis untuk mempercepat pulihnya Waskita Karya baik secara keuangan maupun bisnis. Juga untuk meningkatkan keyakinan dan optimisme dari kreditur lain, dan para mitra kerja,” ujar Menteri BUMN RI Erick Thohir dalam keterangan resmi, Jumat (16/7).

Ia juga berharap pemulihan ini ditindaklanjuti dengan melanjutkan proses restrukturisasi, perbaiki landasan GCG, lakukan efisiensi dan transformasi besar-besaran, refocusing, dan jalankan divestasi aset-aset yang diperlukan.

Baca Juga: PUPR targetkan tol dalam kota seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang kelar bulan ini

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, kesepakatan dengan 5 kreditur ini akan menjadi momentum serta langkah awal baru yang sangat baik bagi perbaikan kondisi keuangan serta kinerja operasional Waskita.

“Kami berharap agar kreditur lain juga dapat segera menyepakati dan mendukung proses restrukturisasi Waskita. Besar harapan kami bahwa implementasi dari perjanjian ini dapat segera dilaksanakan,” ujar Destiawan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan pentingnya restrukturisasi untuk sektor infrastruktur. Menurutnya, restrukturisasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI mendukung proses transformasi bisnis Waskita Karya yang banyak menjalankan proyek strategis infrastruktur nasional.

"Multiplier effect-nya sangat besar, salah satunya penyerapan tenaga kerja. Kami harap kesepakatan ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi yang tengah berjuang untuk bangkit di tengah pandemi,” jelas Royke.

Lebih lanjut, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kesepakatan ini merupakan realisasi komitmen Bank Mandiri bersama Himbara untuk mendukung kebutuhan Waskita Karya, serta menjaga agar ekosistem sektor konstruksi tetap kondusif guna mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional.

Baca Juga: Ini 12 BUMN yang telah disetujui DPR mendapat PMN tahun depan

Hal senada disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso. Sunarso menyampaikan, Kesepakatan ini dapat jadi momentum positif dan perlu dilakukan agar Waskita Karya dapat terus melanjutkan operasinya tanpa beban yang dapat menghambat transformasi bisnis dan keuangannya.

Sementara Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi, mengatakan bahwa kesepakatan ini merupakan wujud sinergi perbankan untuk mendukung Waskita Karya dalam membangun infrastruktur di Tanah Air.

“Ini merupakan bentuk komitmen bersama bank-bank nasional supaya Waskita Karya tetap dapat melakukan aktivitas pengembangan usaha dan menuntaskan proyek-proyek pembangunan nasional. Agar ekonomi kita dapat bekembang ka arah yang jauh lebih baik,” ujar Hery.

Tak hanya itu, Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari mengungkapkan, Bank BJB telah menyepakati poin-poin dalam restrukturisasi yang akan dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Pokok Transformasi Bisnis dan Restrukturisasi Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama kreditur lainnya. “Langkah ini akan sangat membantu waskita karya dalam memulihkan kembali kondisi keuangan usahanya,” ujarnya.

Baca Juga: Pasar Mobil Listrik Akan Melaju Jika Harganya di Level Avanza dan Xenia

Transformasi Waskita Karya Waskita Karya adalah salah satu agen pembangunan yang memiliki kontribusi signifikan dalam
berbagai pembangunan proyek strategis nasional, termasuk 22 proyek jalan tol, seperti tol Trans Jawa,Trans Sumatera serta tol dalam kota Jabodetabek dan Surabaya. Juga pembangunan transmisi, bendungan, fasilitas kereta api, bandar udara, dan pelabuhan.

Upaya pemulihan kondisi usaha Waskita Karya muncul seiring dengan tekanan yang dialami oleh emiten berkode WSKT ini sejak tahun 2020. Hal ini disebabkan penurunan kinerja dan pendapatan bisnis konstruksi akibat pandemi Covid-19, kesulitan pendanaan yang dialami oleh beberapa pekerjaan, penundaan pembayaran atas beberapa proyek, serta proses divestasi aset jalan tol yang masih berjalan. Langkah-langkah ekstra diperlukan agar dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur bank maupun vendornya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian BUMN selaku pemegang saham Waskita Karya telah membentuk tim Percepatan Restrukturisasi Waskita Karya. Sementara, Waskita Karya menunjuk konsultan independen untuk membantu mengawal perusahaan untuk melakukan Transformasi Bisnis, Transformasi Keuangan, dan pengamanan legal.

Transformasi keuangan yang akan dilakukan WSKT antara lain adalah mendivestasi aset-aset jalan tol-nya ini diperkirakan akan dapat membantu perusahaan untuk memulihkan kondisi keuangan agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Selanjutnya: Pasar Mobil Listrik Akan Melaju Jika Harganya di Level Avanza dan Xenia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×