Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi plat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengincar beberapa proyek di luar negeri. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama WSKT I Gusti Ngurah Putra dalam lawatannya ke forum Kompas100 CEO-Talks yang diselenggarakan oleh Harian Kompas, Selasa (9/7) di Menara Kompas, Jakarta.
“Sebenarnya ekspansi ke luar negeri sudah kami lakukan sejak lama, namun posisinya kami sebagai sub-kontraktor untuk beberapa proyek di Arab Saudi,” kata pria yang akrab disapa Putra itu.
Putra mengatakan setidaknya ada tiga proyek yang diincar perusahaan. Ketiga proyek tersebut berada di Filipina, Malaysia, dan Bangladesh.
“Rata-rata adalah proyek pembangunan jalur kereta api,” kata Putra.
Untuk proyek kereta Manila-Clark di Filipina, WSKT, anggota indeks Kompas100 ini, tak sendirian. Dalam konsorsium Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), WSKT maju bersama beberapa BUMN lain.
PT Industri Kereta Api akan menjadi pihak pengada kereta api. Sedangkan PT LEN Industri akan ambil bagian sebagai penyelia sistem jaringan sinyal operasi kereta api. “Berdasarkan pengalaman kami serta INKA dan LEN, makanya kami berani maju untuk proses tender itu,” kata Putra.
Sayang, Putra tidak mau mengungkap berapa potensi nilai proyek tersebut apabila konsorsium IRDC memenangkan tender. “Kami belum deal. Tender baru akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli nanti,” kata Putra.
Sedangkan untuk proyek di Malaysia, Putra mengaku belum mengetahui berapa nilai proyek lantaran tender baru dilaksanakan pada Oktober 2019 nanti. Putra hanya memberikan bocoran bahwa WSKT akan maju sebagai kontraktor untuk pembuatan jalur kereta long rapid transportation di Kuching.
Meski memantau beberapa peluang di luar negeri, hal tersebut tidak membuat WSKT mengabaikan proyek domestik. “Kami sedang menginisiasi pembangunan jalur tol Balikpapan-Penajam, Kalimantan. Kami sedang dalam proses tender,” ungkap Putra.
Untuk pendanaan proyek-proyek tersebut, WSKT akan mengambil dana dari belanja modal. Sebagai informasi, tahun ini WSKT mengalokasikan belanja modal Rp 29 triliun.
“Kami ambil dari pinjaman bank dan juga penerbitan obligasi,” kata Putra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News