Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan kewajiban pembayaran tahap kedua kepada seluruh kreditur melalui cash flow available for debt service (CFADS) pada 25 September 2023.
Pada CFADS yang kedua kali ini, WSBP membayar total Rp 76,97 miliar kepada kreditur. Pembayaran kedua ini dilakukan tepat enam bulan setelah pembayaran CFADS tahap pertama, tepatnya pada pada bulan Maret 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi WSBP pada Rabu (27/9), pembayaran sebesar Rp 3,27 miliar merupakan kupon Obligasi Waskita Beton Precast I dan II Tahun 2022. Sebesar Rp 37,02 miliar merupakan pembayaran bunga kepada kreditur perbankan. Sebesar Rp 36,67 miliar merupakan pembayaran WSBP kepada kreditur dagang. Selain itu, termasuk pembayaran atas selisih dari hasil pembulatan ke bawah atas konversi utang menjadi ekuitas tahap pertama.
"WSBP akan melaksanakan pembayaran CFADS tahap berikutnya pada tanggal 25 Maret 2024," ungkap FX Poerbayu Ratsunu, Presiden Direktur Waskita Beton Precast dalam keterbukaan informasi di BEI.
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Bayar Utang Tahap Kedua Rp 76,97 Miliar
Pembayaran tersebut merupakan bagian dari skema restrukturisasi keuangan WSBP kepada seluruh krediturnya yang ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu 5 tahun.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Ermy Puspa Yunita mengatakan bahwa pembayaran CFADS ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Waskita Karya sebagai induk dari WSBP. Dia menambahkan, saat ini Waskita berfokus pada penyehatan keuangan melalui penyelesaian proyek-proyek strategis.
“Per Agustus 2023, Waskita memiliki 92 proyek berjalan yang tersebar di berbagai wilayah. Diharapkan penyelesaian proyek dapat berkontribusi pada likuiditas dan penyelesaian kewajiban Waskita,” kata Ermy kepada Kontan.co.id, Jumat (29/9).
Waskita juga berfokus pada penyelesaian proyek investasi jalan tol strategis yang dimiliki. WSKT juga terus berupaya merangkul investor potensial dalam rangka menjalankan strategic partnership yang diharapkan dapat menghasilkan cash flow serta memperbaiki profil eksposur utang.
Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) Suplai Produk Senilai Rp 2,67 M untuk Lotte LINE Project
Waskita juga telah membentuk komite risiko dalam rangka menjalankan salah satu stategi eight stream penyehatan keuangan Waskita yaitu penerapan tata kelola dan manajemen risiko dalam seluruh kegiatan operasional WSKT.
Pembentukan komite risiko juga bertujuan untuk memastikan proyek-proyek baru yang akan diraih oleh Waskita merupakan proyek-proyek yang feasible dan sustainable baik dari sisi profitabilitas maupun dari sisi likuiditas.
Per Agustus 2023, sebesar 98% dari kontrak baru Waskita sebesar Rp 11,44 triliun merupakan proyek dengan skema pembayaran monthly/progress payment dengan pembayaran uang muka yang diterima diawal pengerjaan proyek. Dengan skema pembarayan ini, Waskita akan dapat menjaga kestabilan arus kas dalam penyelesaian proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News