Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP, anggota indeks Kompas100) menggenapkan realisasi kontrak 30% dari target tahun ini. Sebelumnya, tahun ini emiten pencetak beton ini menargetkan kontrak Rp 10 triliun.
Hingga akhir Juni 2019, Waskita Beton Precast (WSBP) telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 3,10 triliun. Perolehan itu disebut naik sebesar 4,4% secara year on year (yoy). “Pada periode yang sama di tahun lalu, WSBP mencatatkan kontrak sebesar Rp 2,97 triliun,” kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana dalam siaran pers, Jumat (12/7).
Baca Juga: Astrindo (BIPI) terbitkan rights issue, Analis Profindo Sekuritas: Wait and see
Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar. Proyek pertama adalah pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) Seksi 2 dan 3 dengan nilai Rp 635 miliar. Lalu kedua, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 dengan nilai Rp 378 miliar.
Ketiga, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing senilai Rp 369 miliar. Selanjutnya, proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi II senilai Rp 307 miliar. Selain itu juga ada proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu Seksi 2A serta beberapa proyek lain.
Selain yang sudah disebutkan, WSBP juga tercatat menjadi supplier dari beberapa proyek lain. Proyek tersebut adalah pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi I, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca Juga: Pekan depan IHSG diprediksi melanjutkan penurunan, simak rekomendasi analis
Selain kedua proyek tersebut, WSBP juga masih akan memasok beberapa proyek lain seperti Tol Depok-Antasari, proyek Jalan Tol Kdayu Agung Betung, proyek Pantai Indah Kapuk II, dan proyek Jembatan Patimban.
WSBP juga masih akan terus menggenjot kinerjanya tahun ini. Selain menambah kapasitas produksi, WSBP juga akan melakukan diversifikasi seperti rumah precast, tiang listrik beton, dan bantalan kereta api.
“Kami juga akan memperluas pasar eksternal yang diharapkan meningkat dengan target sebesar 40% pada tahun ini,” jelas Jarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
