kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun setelah Nasdaq dan S&P mencetak rekor


Selasa, 31 Agustus 2021 / 21:22 WIB
Wall Street turun setelah Nasdaq dan S&P mencetak rekor
ILUSTRASI. Meski turun di awal perdagangan hari ini, Wall Street masih tercatat menguat dalam sebulan terakhir.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun pada perdagangan Selasa (31/8). Meski turun di awal perdagangan hari ini, bursa saham Amerika Serikat (AS) masih tercatat menguat dalam sebulan terakhir.

Selasa (31/8) pukul 21.10 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,05% ke 35.384. Indeks S&P 500 turun 0,23% ke 4.518. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,25% ke 15.227.

Penurunan saham-saham teknologi kelas berat membebani Wall Street pada pembukaan perdagangan Selasa meski tiga indeks utama naik di bulan Agustus. Microsoft Corp, pemilik Google Alphabet Inc, Apple dan Amazon tergelincir antara 0,2% dan 0,5% dalam perdagangan pre-market, setelah mengangkat Nasdaq ke rekor tertinggi perdagangan kemarin, Senin (30/8).

Baca Juga: Pergerakan rupiah Rabu (1/9) akan dipengaruhi oleh data inflasi

Indeks acuan S&P 500 menuju kenaikan ketujuh bulan berturut-turut, dengan kenaikan lebih dari 3% pada Agustus. Kenaikan pasar saham berlanjut setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakan moneternya.

Menurut data Bloomberg, Dow Jones menguat 1,37% pada bulan ini. Indeks S&P 500 naik 2,79% pada periode yang sama. Sementara Nasdaq melesat 3,67% pada Agustus ini.

"Terus ada bias positif terhadap ekuitas AS dan investor menahan diri saat kita mendekati data pasar tenaga kerja yang diantisipasi," kata Arthur Weise, kepala investasi Kingsland Growth Advisors kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG menguat 1,32% sepanjang Agustus, saham big caps jadi movers bulan ini

Nasdaq menguat tiga bulan berturut-turut. Kenaikan indeks yang padat saham teknologi ini didukung oleh kebijakan bank sentral yang longgar dan minat investor pada saham teknologi di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.

"Ekspektasi pasar adalah saham teknologi terus berkinerja lebih baik dengan fundamental yang kuat dan karena masih ada beberapa ketidakpastian seputar dampak virus corona pada pertumbuhan ekonomi," tambah Weise. Saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi juga umumnya berkinerja baik di suku bunga rendah.

Pemulihan yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan telah menempatkan S&P 500 pada reli bulanan terpanjang sejak 2018. Sebuah jajak pendapat Reuters pekan lalu menunjukkan, ahli strategi percaya S&P 500 kemungkinan akan berakhir 2021 tidak jauh dari level saat ini.

Baca Juga: IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada Rabu (1/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×