kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Turun Setelah Menguat Dua Hari Berturut-turut


Kamis, 20 Oktober 2022 / 05:28 WIB
Wall Street Turun Setelah Menguat Dua Hari Berturut-turut
ILUSTRASI. Wall Street menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut. Pelemahan saham Abbott Laboratories dan kenaikan imbal hasil US Treasury melemahkan momentum dari musim pendapatan saat ini dan melebihi lonjakan saham Netflix Inc.

Rabu (19/10) Dow Jones Industrial Average turun 99,99 poin atau 0,33% menjadi 30.423,81. Indeks S&P 500 melorot 24,82 poin atau 0,67% menjadi 3.695,16. Nasdaq Composite turun 91,89 poin atau 0,85% menjadi 10.680,51.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Data perumahan yang lemah tidak banyak mengubah ekspektasi Federal Reserve akan tetap agresif dalam menaikkan suku bunga karena berusaha untuk menurunkan inflasi yang sangat tinggi.

Kenaikan imbal hasil membebani saham-saham sensitif terhadap suku bunga seperti saham real estat yang turun 2,56% sebagai sektor S&P berkinerja terburuk pada perdagangan kemarin. Saham-saham pertumbuhan megacap seperti Microsoft Corp dan Amazon.com Inc juga ikut tertekan. Sektor energi adalah satu-satunya sektor S&P yang mengakhiri sesi di wilayah positif dengan kenaikan 2,94%.

Baca Juga: Wall Street Terombang-Ambing, Yield US Treasury dan Kekhawatiran Resesi Biangnya

Harga saham Abbott Laboratories jatuh 6,5% setelah melaporkan pertumbuhan yang lebih rendah daripada perkiraan dalam penjualan perangkat medis internasional. Abbott pun terpukul oleh dolar yang kuat dan tantangan pasokan di China.

Harga saham Netflix melonjak 13,1% sebagai saham berkinerja terbaik S&P 500. Netflix mencatat 2,4 juta pelanggan baru di seluruh dunia pada kuartal ketiga, lebih dari dua kali lipat perkiraan konsensus. Netflix pun memperkirakan 4,5 juta pelanggan tambahan pada akhir tahun.

"Pada akhirnya pendapatan mendorong saham tetapi ketika mereka dibayangi, sulit untuk memiliki optimisme itu. Pada akhirnya pendapatan yang baik akan menyebabkan saham naik lebih tinggi, ini adalah masalah seberapa besar gambaran ekonomi makro akan terus melukai pendapatan tersebut," kata JJ Kinahan, CEO IG Amerika Utara di Chicago kepada Reuters.

Baca Juga: Berpotensi Menguat, Simak Proyeksi IHSG Pada Perdagangan Kamis (20/10)

Pejabat The Fed sebagian besar telah sinkron dalam komentar publik mereka tentang perlunya agresif dalam menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Pada hari Rabu, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan, permintaan pasar kerja tetap kuat dan tekanan inflasi yang mendasari mungkin belum mencapai puncaknya.

Survei pada Beige Book keluaran The Fed tentang aktivitas ekonomi menunjukkan perusahaan mencatat tekanan harga tetap tinggi meskipun ada beberapa pelonggaran di beberapa distrik. Sementara pasar tenaga kerja menunjukkan tanda pendinginan.

Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut pada pertemuan November. Efek The Fed di pasar perumahan terus meningkat. Perumahan baru yang menjadi ukuran konstruksi perumahan baru, turun 8,1% pada bulan September sebagai tanda terbaru ekonomi kehilangan tenaga.

Baca Juga: Dikoleksi Asing, Saham Unilever Indonesia (UNVR) Melesat 9,18% ke Rp 5.350 per Saham

Ekspektasi pertumbuhan laba kuartal ketiga untuk perusahaan S&P 500 telah naik tipis menjadi 3% dari 2,8% pada hari Selasa, menurut data Refinitiv. Angka ini masih jauh di bawah perkiraan kenaikan 11,1% pada awal Juli.

Harga saham Tesla Inc naik 0,84% menjelang rilis pendapatannya setelah penutupan pasar. Fokus pada setiap kelemahan dalam permintaan yang mulai membebani industri otomotif. Harga saham Tesla turun 3,94% setelah penutupan karena pembuat kendaraan listrik itu meleset dari perkiraan pendapatan untuk kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×