Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street turun pada perdagangan Jumat (29/11) pasca ketegangan perdagangan muncul setelah China memperingatkan akan membalas keputusan Presiden AS Donald Trump meratifikasi RUU yang mendukung para pemrotes di Hong Kong.
Pembalasan China bisa saja berwujud dalam hal larangan terhadap rancangan undang-undang di Hong Kong dan Makau. Hal itu dikatakan editor tabloid Global Times yang didukung pemerintah China dalam sebuah tweet.
Baca Juga: Bursa saham dunia jatuh pasca ketegangan AS dan China berkobar lagi
Mengutip Reuters, Pada pukul 10:19 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 56,67 poin, atau 0,2% menjadi 28.107,33, sedangkan Indeks S&P 500 turun 4,08 poin, atau 0,13% menjadi 3.149,55. Kemudian, Indeks Nasdaq Composite turun 9 poin, atau 0,1%, menjadi 8.696,18.
Indeks Philadelphia Semiconductor yang sensitif terhadap perdagangan turun 0,8% dan berada di jalur terburuk dalam sepekan ini.
"Sudah pasti ada kekhawatiran bahwa penandatanganan RUU Hong KOng akan dilihat sebagai penghambat perjanjian dagang," ujar Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.
Baca Juga: Trump dukung aksi demonstrasi Hong Kong, bursa China terkulai
"Pada titik inilah, investor juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan," sambungnya.
Selain itu, saham PG&E Corp (PCG.N) turun 1,6% setelah sebuah laporan bahwa hakim kebangkrutan AS berpihak pada korban kebakaran hutan dan mengatakan perusahaan itu tunduk pada doktrin yang dikenal sebagai "kutukan terbalik" yang menganggap utilitas bertanggung jawab untuk menutupi biaya kebakaran hutan.
Baca Juga: Wall Street naik ditopang data ekonomi AS yang solid dan harapan resolusi perdagangan
Tech Data Corp (TECD.O) melonjak 12% karena perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management (APO.N) menaikkan tawaran untuk distributor peralatan teknologi informasi AS menjadi sekitar $ 5,14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News