kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   3.000   0,21%
  • USD/IDR 15.400
  • IDX 7.681   8,15   0,11%
  • KOMPAS100 1.170   3,35   0,29%
  • LQ45 944   2,08   0,22%
  • ISSI 225   0,47   0,21%
  • IDX30 478   0,47   0,10%
  • IDXHIDIV20 581   0,17   0,03%
  • IDX80 132   0,44   0,34%
  • IDXV30 139   1,29   0,94%
  • IDXQ30 160   -0,09   -0,06%

Wall Street Turun Seiring Berlanjutnya Aksi Jual di Pasar


Jumat, 19 Juli 2024 / 20:55 WIB
Wall Street Turun Seiring Berlanjutnya Aksi Jual di Pasar
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street tergelincir pada awal perdagangan Jumat (19/7). REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street tergelincir pada awal perdagangan Jumat (19/7). Investor menghindari saham-saham teknologi chip dan megacap yang berbobot besar sembari menilai efek dari pemadaman teknologi global.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 72,67 poin, atau 0,18% ke level 40.592,35, S&P 500 turun 1,22 poin, atau 0,02% ke level 5.543,37, sedangkan Nasdaq Composite turun 35,63 poin, atau 0,20%, menjadi 17.835,59.

Pemadaman siber yang mempengaruhi pelanggan yang menggunakan Sistem Operasi Windows Microsoft, mengganggu bisnis lintas sektor, dan menyebabkan saham perusahaan keamanan siber CrowdStrike anjlok 12,6% dalam perdagangan pre market.

Maskapai-maskapai besar AS memerintahkan pemberhentian karena masalah komunikasi, sementara bursa Euronext dan platform berita dan data Workspace milik London Stock Exchange Group juga menghadapi masalah.

Baca Juga: Wall Street Melemah Tajam pada Kamis (18/7) Karena Kecemasan Meningkat

Saham Microsoft merosot 1,2%, berada di jalur kerugian hari keempat berturut-turut yang didorong oleh melemahnya saham-saham teknologi.

"Setiap petunjuk mengenai berita buruk, karena saham teknologi diberi harga yang sangat sempurna akan merugikan saham-saham ini, keduanya (CrowdStrike dan Microsoft) adalah perusahaan yang sangat baik dan layak untuk dimiliki dalam jangka panjang," kata Phil Blancato, CEO dari Manajemen Aset Ladenburg Thalmann.

Gangguan ini terjadi setelah aksi jual mewarnai dua sesi Wall Street, karena investor menilai pendapatan kuartal kedua. Investor juga menjauh dari saham-saham teknologi megacap yang terutama mendorong reli ekuitas pada tahun 2024.

Saham-saham megacap sebagian besar beragam, dengan saham Nvidia dan Amazon.com masing-masing turun 0,2%, sementara saham Apple dan Alphabet naik 0,9% dan 0,8%.

“Kami berada dalam skenario di mana akhirnya pasar menyadari bahwa ada peluang yang lebih baik di tempat lain, sekarang aksi ambil untung di perusahaan teknologi besar telah menciptakan rotasi ini,” kata Blancato.

Baca Juga: Wall Street Kamis (18/7): Nasdaq dan S&P 500 Rebound, Saham Chip dan Megacap Pulih

Saham-saham chip juga kesulitan mendapatkan arah. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing yang terdaftar di AS turun hampir 1%, sementara Arm Holdings melonjak 2,8%.

Investor juga akan menunggu komentar dari pejabat Federal Reserve AS John Williams dan Raphael Bostic untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter.

Pasar secara umum telah memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari pertemuan The Fed pada bulan September dan masih memperkirakan dua penurunan suku bunga pada akhir tahun menurut data LSEG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet Advanced Excel Formulas & Functions

[X]
×